Page 153 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 153

Nah, dan apa komando saya.   daripada negara-negara sosialis, saya   Malahan tatkala saya sakit di Wina,   jikalau saya memberikan komando
 Dengarkan, saudara-saudara!   mengucapkan banyak terima kasih   ada fihak yang sudah berkata: “Ooo,   dari Soekarno kepada kepada rakyat
 Gagalkan, hai seluruh rakyat Indonesia,   terhadap bantuan mereka di dalam   mugo-mugo enggalo mati Soekarno   Indonesia, sebenarnya bukannya
 gagalkan pendirian “negara Papua” itu!  perjuangan kita memasukkan Irian   itu.” Didoakan saya lekas mati atau   komando dari Presiden Republik
 Barat ke dalam wilayah Kekuasaan   mengadakan spekulasi “Ooo, Soekarno   Indonesia, sebenarnya bukannya
 Apa komando saya lagi?  Republik.  sekarang sudah akan mati.” Pendek   komando dari Panglima Tertinggi
            kata, “Ooo, tidak ada nanti aksi Irian   Angkatan Perang Republik Indonesia,
 Hai seluruh rakyat Indonesia kibarkan   Marilah kita berjalan terus. Sebagai   Barat lagi. Dan kami imperialis bisa   bukan komando daripada Panglima
 bendera Sang Saka Merah-Putih di Irian   yang sudah saya katakan berulang-  bersenang-senang lagi.”  Besar Pembebasan Irian Barat kepada
 Barat itu!  ulang, kita sebenarnya tidak berdiri   rakyat Indonesia. Tidak! Tapi sebenarnya
 sendiri.   Saya bertanya kepadamu, hei rakyat      adalah komando dari rakyat Indonesia
 Tegas saya memberi komando ini,   Indonesia, apakah benar aku,   kepada rakyat Indonesia sendiri.
 batalkan “negara Papua” itu! Kibarkan   Hayo, gagalkan “negara Papua”! Hayo,   Soekarno, yang menjadi penganjur   Tidaklah benar jika saya katakan bahwa
 bendera sang merah putih di Irian   kibarkan bendera Sang Merah Putih   daripadamu untuk memasukkan Irian   inilah kehendakmu sendiri, saudara-
 Barat! Gagalkan! Kibarkan bendera   di Irian Barat! Hayo segenap Rakyat   Barat ke dalam wilayah kekuasaan   saudara rakyat Indonesia.
 kita! Siap sedialah, akan datang   Indonesia kita tidak berdiri sendiri.   Republik? Tidak. Tidak. Tidak. Saya
 mobilisasi umum! Mobilisasi umum yang   Lihat! Bukan hanya 92 juta rakyat yang   sekedar penyambung lidah daripada   Saya sekedar meneruskan naluri
 mengenai seluruh rakyat Indonesia   ingin menjalankan itu, rakyat-rakyat   rakyat Indonesia. Saya melihat di   daripada rakyat Indonesia, naluri hati
 untuk membebaskan Irian Barat   lain, di Asia, di Afrika, di negara-  sini, berhadapan muka dengan saya,   bangsa Indonesia yang cinta kepada
 sama sekali daripada cengkeraman   negara sosialis, semuanya membantu   perwira-perwira muda. Saya lihat di   kemerdekaan. Naluri bangsa-bangsa
 Imperialisme Belanda.  kita. Kita tidak berdiri sendiri. Lebih   situ baju hijau dan baju kaki dril. Di   Indonesia yang selalu berjuang untuk
 daripada dua ribu juta manusia   belakang saya duduklah wakil-wakil   kemerdekaan. Saya sekedar meneruskan
 Saudara-saudara, inilah bunyi komando   memihak kepada kita. Marilah kita   daripada pemuda-pemuda. Duduklah   bersama-sama dengan saudara
 saya, ini!  berjalan terus!  wakil-wakil daripada semua golongan.   saudara sekalian naluri Sultan Agung
            Ya kaum buruh, ya kaum tani, ya         Hanyokrokusuma untuk mencobah
 Disini saya mengucapkan banyak-  Dan, saudara-saudara, sebenarnya   wanita, ya laki-laki, ya pemuda, ya   menjatuhkan kekuasaan Yan Pieterszoon
 banyak terima kasih kepada semua   saya di sini tidak berbicara sendiri.   segenap golongan rakyat Indonesia   Coen dari wilayah tanah air Indonesia,
 wakil-wakil negara yang membantu   Tidak. Ada orang berkata daripada fisik   membenarkan ucapan saya.  saya sekedar meneruskan naluri dari
 kita. Saya mengucapkan terima   imperialis: “Ooo, Irian Barat itu ‘kan   Imam Bonjol. Saya sekedar meneruskan
 kasih kepada wakil-wakil negara di   soal Soekarno. ‘Kan hanya Soekarno saja   Saya tidak mengucapkan kehendak saya   naluri daripada Tengku Imam Tjik
 PBB yang telah membantu kita. Baik   yang bergembar-gembor. Kalau tidak   saja, tetapi tiap-tiap perkataan yang   Ditiro. Saya hanya meneruskan
 di Asia maupun di Afrika, maupun   ada Soekarno, ‘kan sudah padam sama   saya ucapkan ini didukung sepenuhnya   naluri Djoko Untung Suropati. Saya
 negara-negara sosialis. Yah, juga   sekali api Irian Barat.”  oleh segenap rakyat Indonesia. Dan   sekedar meneruskan naluri Pangeran



                                                                                        13
 13  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  1377
 1366
 P
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158