Page 227 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 227

kelaparan, wabah penyakit, atau pada   kepercayaan tradisinya masing-masing.   menyebabkan dewa tertinggi itu harus   dalam berbagai bentuk misalnya:
 saat terjadinya dekadensi kebudayaan.   Mereka mempercayai akan adanya   ditakuti dan dihormati. Demikianlah   pemujaan patung korwar dan upacara
 Mereka ini tergolong pada pemimpin   satu dewa atau tuhan yang lebih   orang Papua selalu melakukan   mon di daerah kebudayaan Biak
 situasional, karena mereka berperan   berkuasa atas dewa-dewa lainnya.   berbagai acara untuk menyatakan   Numfor, ritus pembayaran tengkorak
 sebagai pemimpin pada situasi-situasi   Dewa tertinggi itu disebut dengan nama   rasa takut dan hormatnya kepada   pada orang Meybrat atau upacara
 tertentu yang menuntut penampilan   yang berbeda-beda, misalnya orang   makhluk-makhluk halus itu melalui   Mbis pada orang Asmat. Sistem-sistem
 seorang pemimpin dengan kemampuan   Biak menyebut dewa yang tertinggi   pemberian sesaji atau pelaksanaan   kepercayaan tradisi yang diuraikan
 khusus untuk menjawab tantangan yang   dengan nama Manseren Nanggi, orang   ritus tertentu. Tindakan tersebut   tersebut, tidak lagi dilaksanakan
 terjadi pada situasi tertentu. Pewarisan   Moi menamakannya Fun Nah, orang   merupakan pernyataan pengakuan   secara intensif, sejak penduduk Papua
 berdasarkan sifat pewarisan yang   Seget menyebutnya Fun Naha, orang   manusia terhadap kehadiran dan   menganut agama Islam atau Kristen.
 terdapat pada sistem kepemimpinan   Waropen menamakannya Naninggi,   kekuasaan roh-roh halus itu, penjalinan   Namun dalam menghadapi persoalan-
 percampuaran biasanya terjadi   orang Wandamen menyebutnya   hubungan baik antara manusia dengan   persoalan mendasar yang menimpa
 apabila masyarakat tidak mengalami   Syen Allah, orang Marind-Anim   makhluk-makhluk halus itu merupakan   kehidupan manusia seperti tertimpa
 berbagai gangguan baik yang bersifat   menamakannya Dema, orang Asmat   pengharapan akan kebaikan hati   kecelakaan, sakit, atau mati, masih
 bencana alam maupun yang bukan   menyebutnya Mbiwiripitsy, dan orang   makhluk-makhluk halus itu. Dengan   ada di antara orang Papua mencoba
 bencana alam. Dalam kondisi yang   Me menamakannya Ugatame. Pada   kata lain, kekuatan-kekuatan alam itu   mencari jawabanya melalui sistem
 aman muncul pemimpin-pemimpin   umumnya orang Papua takut dan   dibujuk agar melindngi manusia melalui   kepercayaan tradisi.
 yang berasal dari keturunan pendiri   hormat kepada Dewa yang tertinggi   upacara ritus atau pemberian sesaji.
 kampung. Masyarakat pendukung   karena dianggap sebagai dewa   Selain itu, menurut kepercayaan tradisi   Agama Islam dan Kristen masuk ke
 sistem kepemimpinan campuran adalah   pencipta yang berkuasa mutlak atas   tersebut, orang Papua mempercayai   Papua pada periode yang berbeda.
 penduduk Teluk Cenderawasih, seperti   kehidupan manusia. Namun ada kesan   bahwa roh-roh daripada orang-orang   Agama yang pertama masuk ke Papua
 orang Biak, orang Wandamen, orang   kuat bahwa kekuasaan dewa itu telah   yang telah meninggal mendapat   adalah agama Islam. Agama Islam
 Waropen, orang Yawa dan orang Maya   dikuasakan kepada makhluk-nakhluk   kekuatan dari dewa pencipta untuk   yang masuk ke Papua, yaitu ke daerah
 (Mansoben, 1995).  yang tidak nampak tetapi terdapat   menguasai manusia yang masih hidup.   Kepulauan Raja Ampat dan daerah
 dalam unsur alam tertentu seperti   Hal ini menyebabkan orang yang masih   Papua bagian barat yaitu daerah

 Persebaran Penduduk   angin, hujan, dan petir atau unsur yang   hidup harus menjalain hubungan baik   Semenanjung Onin (khususnya daerah
 Berdasarkan Kepercayaan   berdiam dalam benda tertentu di sekitar   dengan orang yang telah meninggal   Fakfak, Kaimana, dan Kokas) dan
 dan Agama  alam tempat tinggal manusia, misalnya   agar mereka terlindung dari berbagai   daerah Sorong dan sekitarnya berasal
 di pohon-pohon besar, sungai, pusaran   malapetaka yang diakibatkan oleh   dari Kepulauan Maluku dan disebarkan
 Sebelum kehadiran agama-agama   air sungai, dasar laut, atau tanjung   roh-roh orang mati. Inilah dasar   melalui hubungan perdagangan dan
 monoteisme seperti Islam dan Kristen   tertentu. Oleh karena itu, makhluk-  kepercayaan atau pemujaan kepada   hubungan pernikahan yang terjadi
 masuk ke wilayah Papua, setiap   makhluk halus itu memiliki kekuatan   roh-roh nenek moyang. Pemujaan   antara penduduk Kepulauan Maluku
 golongan etnik mempunyai sistem   yang mengontrol manusia. Hal inilah   terhadap roh nenek moyang dinyatakan   dan Papua. Dengan demikian yang



 2  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  21111
                                                                                        2
 21010
 P
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232