Page 344 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 344

20 sangat berperan dengan adanya        diperlukan organisasi atau otoritas                        Sedikit membahas lebih lanjut soal      Sehubungan dengan hal itu, Drooglever
                      Volksraad di tingkat pusat, Dewan Kota,   internasional yang dapat menjadi                         Dewan Papua, sebelumnya Pemerintah      (2010:499) berpendapat bahwa telah
                      dan Dewan Daerah menjadi cikal bakal    pihak “transisi”, sebelum penentuan                        Kolonial telah menjalankan administrasi   terjadi “penyingkiran” terhadap partai-
                      dari adanya Dewan Papua itu sendiri.    nasib sendiri dapat dilakukan dari PBB                     pemerintahan, pendidikan, dan           partai politik setelah adanya perubahan
                      Dilihat dari sudut pandang kolonial,    (Lagerberg 1979:2). Hal ini, kemudian                      perekonomian yang tidak jauh            sistem ke Demokrasi Terpimpin, namun
                      wacana untuk membentuk dewan            dipandang pula sebagai upaya yang                          berbeda, baik antara masa sebelum       PKI luput dari perhitungan sebagai
                      tersendiri bagi Papua adalah wacana     mengancam integrasi Papua ke                               maupun sesudah kemerdekaan              suatu organisasi ekstraparlementer.
                      yang menarik oleh karena kemudian       Indonesia. Terbukti ketika setelahnya,                     dan Konferensi Meja Bundar. Di          Dalam meningkatkan kemampuan
                      pembentukan dewan mengarah pada         Dewan Papua mengusulkan bendera                            bidang pemerintahan, Belanda            militer menjelang “mobilisasi massa”
                      kegiatan politik internasional, termasuk   “Bintang Kejora”, lagu “Hai Tanahku                     telah menyiapkan anggaran untuk         untuk mendukung Trikoranya, Soekarno
                      hingga pembentukan Partai Gerakan       Papua”, dan pemberian nama Papua                           administrasi di Papua, berikut dengan   dibantu oleh Soebandrio, yang pada
                      Persatuan Nieuw Guinea yang dipimpin    Barat menggantikan Nederlands Nieuw                        dibentuknya struktur pemerintahan       akhirnya malah menciptakan jarak
                      Nicolaas Jouwe, Marcus Kaisiepo,        Guinea atas dasar Ordonansi Gubernur                       seperti gubernur, administrasi umum,    antara Soekarno dengan Nasution
                      dan Johan Ariks. Dewan Papua            tanggal 18 November 1961. Tanggal                          dewan departemen, dewan penasihat       dari militer. Isu terkait Papua kemudian
                      memberikan wadah bagi masyarakat        1 Desember 1961 kemudian disebut                           urusan penduduk, peradilan, lalu        masuk ke ranah Perang Dingin setelah
                      Papua untuk memiliki kesadaran          sebagai momentum kemerdekaan                               kemudian Dewan Papua (Meteray           Soekarno dan Nasution masing-masing
                      berpolitik, hanya saja mereka berada    bangsa Papua menjadi suatu Negara                          2012:149-150). Di bidang pendidikan,    membawa arah politik luar negeri
                      di bawah naungan dan arahan yang                                                                                                           Indonesia ke pencabangan antara Uni
                      sangat kuat dari Pemerintah Kolonial,   Papua Barat, atau sebagaimana                              Pendidikan bertujuan untuk mengisi      Soviet dan Amerika Serikat.
                      sehingga ketertarikan mereka amatlah    diidentifikasikan Drooglever (2009)                        bidang administrasi pemerintahan dan
                      besar terhadap kemerdekaan mandiri      sebagai “peristiwa penyegar semangat                       sektor ekonomi lainnya, walaupun sama   Sejak memasuki tahun 1958,
                      atau self-determination. Hal ini tidak   yang telah memberikan kesadaran baru                      seperti wilayah-wilayah jajahan lainnya,   persenjataan dan personel militer
                      terlepas pula dari “tenggelamnya”       tentang harga diri”. Namun terdapat                        diperlukan waktu yang lebih untuk       dari kedua kekuatan yang bersaing
                      mereka dalam konteks besar Negara       pula yang menyatakan bahwa hal ini                         mengundang pembiasaan terhadap          dalam Perang Dingin tersebut telah
                      Indonesia Timur, atau bahkan Indonesia   justru sebatas rekognisi terkait identitas                “peradaban Barat” (Meteray 2012:152).   masuk ke wilayah Indonesia untuk
                      pascakemerdekaan itu sendiri.           diri mereka (a nation without a state)                     Terakhir, di bidang ekonomi, tercipta   bersiap dan melatih pasukan di
                                                              (Singh 2008 dan Meteray 2012 dalam                         peningkatan aktivitas perekonomian di   Indonesia yang berada di bawah satu
                      Semangat kemandirian tersebut           Numberi 2013:157), sehingga Meteray                        distrik-distrik berpenduduk padat yang   komando, yaitu Komando Mandala,
                      kemudian diperkuat dengan adanya        (2012:236) menyimpulkan gerakan ini                        berasal dari ekspor hasil bumi. Hasil   untuk melancarkan suatu tekanan
                      “Rencana Luns” yang diajukan oleh       sebagai manifesto pemikiran elit Papua                     dari aktivitas ekonomi tersebut adalah   militer demi tercapainya keinginan
                      Menteri Luar Negeri Belanda, Joseph     dalam Dewan Nieuw Guinea yang ingin                        pendapatan yang dimanfaatkan sebagai    diplomatis. Front Irian Barat dibentuk
                      Luns, kepada PBB terkait konsep self-   menegaskan bahwa Papua mampu                               anggaran pembangunan infrastruktur      dan dipimpin oleh Sudibyo untuk
                      determination tersebut. Menurut Luns,   menentukan nasibnya sendiri.                               (Meteray, 2012: 154-155).               menjaring relawan, sementara



                                                                                                                                                                                                     32
                   3      P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  3299
                   32828
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349