Page 352 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 352

bisa berkibar di Papua sesuai dengan    Pada 2 Desember 1962, Dewan
                      keinginan Soekarno. Malik mendorong     Biak Numfor (sebelum bergabung
                      Belanda untuk segera memberikan         dan menjadi Dewan Papua pada
                      persetujuan terhadap perjanjian ini     4 Desember 1962) mengusulkan
                      pada 13 Agustus 1962, agar kemudian     resolusi plebisit pada tahun 1964
                      di Hari Kemerdekaan hal ini bisa        di bawah pengawasan PBB oleh
                      menjadi dorongan yang kuat bagi posisi   karena kekhawatiran mereka
                      Soekarno sebagai kepala pemerintahan,   terkait penyerahan kekuasaan ini.
                      juga bangsa Indonesia di hari jadinya   Serangkaian demonstrasi, protes,
                      yang ke-27.                             dan konflik antara massa yang pro
                                                              dan kontra terhadap jalannya poin-
                      Secara resmi, pada tanggal 1            poin Persetujuan New York mewarnai
                      Oktober 1962, UNTEA (United Nations     hari-hari di Papua, hingga akhirnya di
                      Temporary Executive Authority) mulai    tanggal 31 Desember 1962, bendera
                      mengambil alih pemerintahan di Papua    Indonesia berkibar di sebelah bendera
                      dengan mengangkat Jose Rolz-Bennett     PBB—sebuah awalan yang tepat pada                            Kontingan Indonesia dan Pakistan (UNTEA) di Kaimana, Irian Barat tanggal 31 Desember 1962
                      sebagai pemimpin, sebelum akhirnya      waktunya yang telah disepakati.                                                                                   Sumber: Perpustakaan Nasional RI
                      terjadi pengangkatan pemimpin tetap
                      oleh Sekretaris Jenderal PBB U Thant,   Penyerahan kekuasaan dari UNTEA                            tahun 1964, lalu mengunjungi Kotabaru   Setelah Kaisiepo turun dari jabatannya,
                      yaitu Dr. Djalal Abdoh dari Iran, pada   ke Indonesia diwakilkan oleh Wakil                        yang sebelumnya bernama Hollandia.      nama Irian Barat diubah menjadi Irian
                      24 Oktober 1962. Pengangkatan ini       Sekretaris Jenderal PBB, Chakravarti                       Pemerintahan segera dirancang,          Jaya oleh Presiden Soeharto yang
                      kemudian memancing sedikit rasa         V. Narasimhan, dan dilakukan                               termasuk pembubaran Dewan Papua,        menggantikan Soekarno.
                      ketidaksabaran dari pihak Indonesia,    pascagencatan senjata semenjak                             pelarangan pengibaran bendera
                      oleh karena bendera yang berkibar       kedatangan Narasimhan. Penyerahan                          “Bintang Kejora” dan menyanyikan        Perjalanan dari penyerahan kekuasaan
                      di sisi bendera PBB saat itu masih      kekuasaan dilaksanakan pada akhir                          lagu “Hai Tanahku Papua” (Numberi       dari UNTEA kepada Indonesia sampai
                      bendera Belanda. Upaya pergerakan       bulan April 1963, sehinggal pada                           2013:48-49).                            ke Pepera bukanlah perjalanan yang
                      untuk mendesak Belanda keluar dari      1 Mei, Indonesia resmi menguasai                                                                   mulus bagi masyarakat Papua. Proses
                      Papua, Tentara Nasional Indonesia       Papua dan diratifikasi oleh Penetapan                      Bonai digantikan oleh Frans Kaisiepo    Pepera menghambat bergabungnya
                      antara lain masuk ke daerah Sorong      Presiden No. 1 Tahun 1963 tentang                          yang memerintah hingga 1973.            Papua ke Indonesia, belum lagi tuduhan
                      dan Lapangan Udara Sentani,             Pemerintahan di Wilayah Irian Barat                        Kaisiepo mengganti nama ibukota         mengenai tidak demokratisnya proses
                      sehingga pada 22 November 1962,         (Numberi 2013:163). Segera setelah                         menjadi Jayapura, yang berarti “kota    penentuan nasib sendiri tersebut
                      semua pasukan Belanda yang ada          peresmian itu, Soekarno mengangkat                         kemenangan”, setelah bergabungnya       oleh Belanda yang selanjutnya akan
                      meninggalkan Papua.                     E. J. Bonai yang memerintah sampai                         Papua ke NKRI sebagai provinsi ke-26.   berpengaruh pada ketidakpuasaan



                                                                                                                                                                                                     3
                   336    P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  33737
                   336
   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357