Page 357 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 357
pasal kedua, “... Pemerintah Belanda misalnya melalui peran Van Eechoud.
akan menyerahkan pemerintahan Jika dirunut dari tahun 1925, ketika
di wilayah tersebut kepada Badan lembaga pendidikan di Miei didirikan
Penguasa-Pelaksana Sementara untuk orang Papua, sesungguhnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa (United telah terdapat upaya penyemaian
Nations Temporaray Executive Authority/ nasionalisme. Jika dibandingkan
UNTEA)”. Hal ini menjadi suatu langkah dengan pihak Indonesia, maka hal
nyata yang menunjukkan bahwa yang sama dilakukan oleh Soegoro
Belanda bersedia untuk menyerahkan dari Digul pada tahun 1945. Dengan
kekuasaannya kepada PBB. Selanjutnya, kata lain, sesungguhya telah terjadi
pada tanggal 1 Oktober 1962, kontestasi antara nasionalisme
dibentuklah UNTEA berdasarkan pasal Indonesia dengan nasionalisme Papua
kedua tersebut, sehingga pada tanggal yang telah berjalan 20 tahun lebih
1 Mei 1963 telah dapat dilaksanaan dahulu dari era proklamasi.
“penyerahan pemerintahan atas
daerah Papua kepada pemerintah Dalam konteks tersebut di atas,
Republik Indonesia”. E. J. Bonai maka orang Papua dapat dikatakan
menjadi gubernur pertama Papua yang telah mengalami dan merasakan
merupakan orang asli Papua. proses terbentuknya kesadaran atau
nasionalisme ganda (Meteray 2012).
Namun, jelas adanya bahwa Belanda Dalam perjalanan sejarah, kesadaran
masih mempunyai kepentingan atas orang Papua untuk menemukan jati
daerah Papua. Tendensi tersebut dirinya itulah yang agaknya membelah
terlihat pada perannya dalam rasa kebangsaan yang dicitakan: Papua
mendukung terbentuknya Dewan atau Indonesia.
Papua. Bukan saja kemudahan
yang diberikan, tetapi juga bahkan Isu nasionalisme ganda orang Papua
ketua dari Dewan Papua itu sendiri sesungguhnya merupakan “tren” yang
adalah orang Belanda. Belanda, berkembang di beberapa daerah
baik secara langsung maupun tidak, di Indonesia yang justru merasa Pengambilan sumpah Gubernur Irian Barat Elizar Bonay saat kunjungan Menlu Soebandrio ke
telah mendorong terbentuknya terpinggirkan (feels of resentment) Kotabaru dalam rangka menerima penyerahan pemerintahan wilayah Irian Barat dari UNTEA
kesadaran orang Papua akan nasib pascakemerdekaan. Kendati di satu kepada Indonesia
yang hendak mereka perjuangkan, sisi Pemerintah Orde Baru dapat Sumber: Arsip Nasional RI
3
3
34040 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 34141
P