Page 359 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 359

memberikan peningkatan di sektor   damai bersama Indonesia, maka   Van Roijen bersama Bunker lebih   gerakan tersebut telah dipandang
 ekonomi dengan cukup signifikan,   Papua memiliki ceritanya sendiri   banyak mengekor pada keinginan   dari sudut yang salah, sehingga
 nyatanya persoalan terkait integritas   dengan terpisahnya wilayah ini sejak   Indonesia untuk memiliki Papua,   pada akhirnya gerakan yang semata
 bangsa menjadi sorotan di sisi yang   awal kemerdekaan, sehingga rasa   Mofu mengkhawatirkan kemungkinan   persoalan perbedaan pendapat
 lain. Secara ideal, proses integrasi   berbeda itu tidak dapat dengan   adanya manipulasi “kekuasaan Jawa”   berkembang menjadi tindakan yang
 bangsa dan pembangunan kehidupan   mudah dihilangkan, terutama karena   terhadap Papua yang pada akhirnya   dianggap separatis, makar, ataupun
 berbangsa dan bernegara yang belum   telah berkembangnya organisasi atau   menempatkan orang Papua di posisi   terasosiasi dengan OPM.
 tuntas disebut-sebut sebagai penyebab   kelompok masyarakat yang sejak   yang tidak berguna. Mofu kemudian
 dari rasa keterpinggiran tersebut.   awal telah menolak untuk menjadi   melihat Pembebasan Irian Barat sebagai   Selanjutnya, seolah telah dapat
 Namun, Taufik Abdullah (Abdullah,   bagian dari Republik Indonesia, serta   persimpangan jalan; merdeka dan   memprediksikan kelanjutan dari
 2009:466) justru menyorot faktor yang   perhatian lebih Pemerintah Kolonial   berdaulat atau “dijajah” Indonesia.   perjuangan merebut kembali Papua,
 lain, yaitu penerapan prinsip sentralisasi   Belanda terhadap wilayah jajahan   Begitu pula dengan Jouwe, yang pada   surat Presiden Amerika Serikat J.
 yang berlebihan dari rezim Orde Baru,   terakhirnya di Hindia Belanda di   akhirnya memunculkan mosi-mosi terkait   F. Kennedy tertanggal 2 April 1962
 pada masa itu di beberapa daerah,   akhir masa penjajahannya (Abdullah,   kemerdekaan (Drooglever 2010:601–  kepada Perdana Menteri Dr. J. E.
 seperti Aceh, Timor Timur, dan Papua   2009:475). Perhatian lebih tersebut   602). Mosi-mosi tersebut antara lain   de Quay menyebutkan, “... Only the
 Barat. Ketiganya memiliki karakteristik   nampaknya tidak hanya sebatas   mengenai keinginan peningkatan   communists would benefit from such
 yang berbeda terhadap bagaimana   pada kerangka politik, ekonomi, dan   sumbangan orang Papua pada   conflict. If the Indonesian Army were
 mereka menghadapi sentralisasi   sosial-budaya, tetapi juga di bidang   pertahanan, pengiriman misi diplomatik   committed to all out war against The
 tersebut, namun sama-sama menjadi   pendidikan dengan bermunculannya   ke Amerika Serikat dan Indonesia, dan   Netherlands, the moderate elements
 “duri dalam daging” bagi persatuan   elit-elit Papua dengan kemampuan   pembentukan komisi khusus terkait hak   within the Army and the country would
 Indonesia.  intelektual Barat. Selanjutnya, Abdullah   penentuan nasib sendiri.  be quickly eliminated, leaving a clear
 kembali berpendapat bahwa baik                     field for communist intervention.
 Perasaaan terpinggirkan orang Papua   Soekarno pada masa Trikora, maupun   Gerakan Pengacau Liar (GPL) dan   If Indonesia were to succumb to
 (the feels of resentment) tersebut   Soeharto dengan asas sentralistiknya,   Gerakan Papua Merdeka (GPM)   communism in these circumtances,
 kemudian semakin menjadi saat   sama-sama menunjukkan posisi   merupakan istilah yang berkembang   the whole non-communist position in
 pascakejatuhan Orde Baru yang   mereka sebagai patron dari sikap   di kalangan TNI/Polri dalam mengacu   Vietnam, Thailand, and Malaysia would
 digantikan oleh Reformasi. Kebijakan   berlebihan negara (Abdullah,   pada gerakan-gerakan separatis   be in grave peril, and as you know these
 desentralisasi, serta keistimewaan   2009:517).  yang marak berkembang oleh karena   are areas in which we in the United
 berupa otonomi khusus bagi wilayah-  ketidakpuasan masyarakat Papua   States have heavy commitments and
 wilayah rawan disintegrasi tersebut   Baldus Mofu, misalnya, sebelumnya   terhadap kemerdekaannya bersama   burdens.” (Numberi 2013:524).
 justru mendorong keinginan untuk   mendukung upaya kemerdekaan di   Indonesia. Akan tetapi, Yoman
 memisahkan diri. Jika Aceh dan   bawah NKRI. Namun belakangan   (2012:27) menyetujui opini I Made   Kembali dalam konteks Perang
 Timor Timur memiliki masa-masa   setelah memahami bahwa kesepakatan   Sukanada yang menyebutkan bahwa   Dingin antara Amerika Serikat dan



 34242
 3  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 343APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 343
                                                             P
   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364