Page 361 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 361

Uni Soviet yang telah dijelaskan   persaingan dalam Perang Dingin antara   yang berakhir di KMB tidak menunda   verloren rampant geboren” (hilangnya
 sebelumnya, dapat terlihat bagaimana   Amerika Serikat dan Uni Soviet. Presiden   penyerahan wilayah Papua kepada   Hindia Belanda adalah lahirnya
 Soebandrio mendorong Soekarno   Soekarno menjadi pemeran utama   RI, akankah analogi yang sama dapat   bencana).
 untuk mencapai suatu tindakan   diplomasi Indonesia dalam lingkup   digunakan sebagai dalih ketika tuntutan
 perang, atau bagaimana Drooglever   internasional, khususnya terkait Papua.  orang Papua yang bersikap merupakan   Maka, sama halnya pengandaian
 menggambarkan tindakan ini   hal yang “seharusnya” terjadi berpihak   orang Papua yang sampai sekarang
 dengan istilah “lonjakan-lonjakan   Pada masa itu, Indonesia tidak hanya   kepada Papua dalam memenangkan   memperjuangkan kemerdekaannya,
 terakhir” (2010:519). Lonjakan yang   menjalankan politik yang bebas dan   penentuan pendapat rakyat dengan   di mana mereka juga yakin akan
 tak diduga oleh Belanda inilah   aktif, namun juga menjalin kedekatan   menggunakan sistem “satu orang satu   terwujudnya kemerdekaan itu karena
 yang kemudian membuat Dewan   dengan Amerika Serikat di satu sisi,   suara” (one man one vote). Oleh karena   terdapat 95 kelompok pro kemerdekaan
 Menterinya memutuskan untuk   dan Uni Soviet di sisi yang lain. Dua   dengan sistem itu mereka berkeyakinan   dan 59 kelompok pro Indonesia (United
 menyetujui Persetujuan New York   hubungan yang bertolak belakang ini   bahwa suara mayoritas orang Papua   Nations General Assembly, Sesi ke-24
 atas tekanan dari Amerika Serikat,   kemudian menempatkan Indonesia   akan memilih merdeka. Sejarah   dalam 1813th Plenary Meeting. Rabu,
 melalui presidennya sendiri yang   pada posisi yang menguntungkan,   memang seharusnya menjadi peristiwa   19 November 1969 pukul 15.00, waktu
 betul menyadari adanya potensi   sekaligus rawan, jika strategi yang   sebagaimana yang sesungguhnya   New York, Amerika Serikat).
 konflik bersenjata yang justru akan   dijalankan oleh pemerintah dapat   telah terjadi, bukan yang seharusnya.
 membuka celah bagi infiltrasi komunis   dilaksanakan dengan tepat. Dengan   Kalau berandai-andai masih boleh   Namun, sejarah berkata lain. Kira-
 di Indonesia. Infiltrasi tersebut jelas   meningkatnya kekuatan politik PKI,   dilanjutkan, pihak Indonesia akan   kira begitulah retorika yang adil untuk
 dapat berpengaruh pada posisi   Soekarno dan Soebandrio lebih banyak   mengatakan dengan bahwa penundaan   merespon pihak Indonesia dan orang
 Amerika Serikat di negara-negara yang   membina kedekatan dengan Uni Soviet   status Papua hanya akan menjadi
 disebutkan Kennedy dalam suratnya.  yang pada akhirnya mengundang   cara Belanda untuk mempertahankan   Papua. Dalam catatan PBB di atas,
 kekhawatiran dari Amerika Serikat dan   wilayah terakhir jajahannya dengan   memang dikemukakan keberatan
 Periode antara 1950 sampai dengan   sekutunya akan bahaya infiltrasi dan   menunjukkan afeksi dan atensi   atau kekesalan utusan PBB atas tidak
 1960 merupakan satu dekade panjang   penguasaan komunis di seluruh Asia   yang lebih besar dari sebelumnya.   dilaksanakannya asas “satu orang satu
 yang sempat menjadikan Papua   Tenggara. Hal ini kemudian menjadi   Penyelesaian menjadi berlarut-larut   suara” yang sesungguhnya pun tidak
 semakin jauh dari Republik Indonesia,   faktor pendorong utama dari desakan   karena pihak Belanda dipastikan   tertera dalam pasal-pasal Persetujuan
 serta berkembangnya ancaman akan   Australia dan Amerika Serikat terhadap   tidak akan bersedia menyerahkan   New York. Arahan terkait itu hanya
 terlepasnya wilayah tersebut dari   Belanda untuk segera menuntaskan   suatu daerah yang dijadikannya   tertera bahwa penentuan nasib
 kesatuan makna keindonesiaan yang   sengketa dengan Indonesia (Numberi   sebagai Tropische Hollandnya kepada   masyarakat Papua akan “dilaksanakan
 ada. Menjelang bergabungnya ke   2013:152).  Indonesia. Menyerahkan seluruh daerah   dengan cara internasional”, yang
 Indonesia pun, Papua masih berada di   bekas jajahannya kepada Indonesia   kemudian diartikan sebagai cara
 persimpangan jalan yang sama, selain   Andaikata waktu dapat diputar ulang   merupakan aib bagi Belanda yang tiada   musyawarah sebagai suatu metode
 juga adanya pengaruh dari eskalasi   ketika “seharusnya” hasil perundingan   tara. Bukankah ada ungkapan “Indie   yang lazim dipraktikkan Indonesia.



 3444
 34  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 345APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 345
                                                             P
   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366