Page 362 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 362

Dalam kaitan itu diplomat Ghana         menggiatkan program Pendidikan dan                         pernyataan kehendak rakyat; (b)         hanya sebatas disebutkan “dengan
                      menyatakan, “... PBB mengakui           kemajuan sosial budaya dan ekonomi.                        Penentuan tanggal yang pasti untuk      cara-cara internasional”. Tentu saja
                      pelaksanaan pemilihan bebas adalah      Pemerintah Indonesia juga mempunyai                        pelaksanaan kebebasan memilih dalam     tidak salah, jika intepretasi atas “cara
                      benar-benar suatu pelaksanaan           kewajiban untuk mempercepat                                jangka waktu yang ditetapkan oleh       internasional” adalah dengan asas
                      penentuan nasib sendiri oleh rakyat     keikutsertaan rakyat di dalam                              Persetujuan New York; (c) Perumusan     “satu orang satu suara”. Lantas, apa
                      Papua, atau sesuai dengan kata-         pemerintahan daerah melalui pemilihan                      pertanyaan sedemikian rupa agar         yang menjadi dasar pertimbangan dan
                      kata Perjanjian New York, “sesuai       berkala. Setiap aspek yang bertalian                       penduduk dapat menentukan, (i)          argumentasi Indonesia untuk memilih
                      dengan praktik internasional”. Di       dengan perwujudan kebebasan                                apakah mereka ingin tetap bergabung     jalur musyawarah?
                      sini, masalahnya adalah metode          memilih, yang pada hakikatnya                              dengan Indonesia, atau (ii) apakah
                      yang dipakai dalam penentuan            mengenai “penentuan nasib sendiri”,                        mereka ingin memutuskan hubungan        Soedjarwo Tjondronegoro bertolak
                      kehendak rakyat tidak sesuai dengan     akan disesuaikan dengan ketentuan                          mereka dengan Indonesia; serta (d)      ke Belanda untuk bertemu dengan
                      praktik internasional, melainkan        dalam persetujuan ini.                                     Hak pilih berlaku bagi semua orang      Menteri Luar Negeri Joseph Luns
                      “sesuai dengan praktik yang lazim di                                                               dewasa, baik pria maupun wanita,        untuk menjelaskan metode yang akan
                      Indonesia”. Namun, akhir dari proses    Dalam konteks memberikan                                   yang bukan warga negara asing, yang     digunakan dalam Pepera. Belanda
                      tersebut, faktanya PBB mengakui         kesempatan bagi “penentuan nasib                           merupakan penduduk asli pada waktu      berpendapat bahwa metode tersebut
                      pelaksanaan Pepera di tahun 1969,       sendiri” itulah Pemerintah Indonesia,                      penandatanganan Persetujuan New         merupakan wewenang Indonesia
                      sebagaimana dilaksanakan dengan         dengan bantuan dan usul dari                               York, dan pada waktu perwujudan         dan dilaksanakan sesuai dengan
                      metode musyawarah.                      unsur-unsur yang ditunjuk oleh PBB,                        penentuan nasib sendiri, termasuk       Persetujuan New York. Soedjarwo
                                                              berkewajiban untuk melaksanakan                            penduduk yang meninggalkan wilayah      menekankan bahwa sesuai dengan
                      Berdasarkan Persetujuan New             Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).                        itu sesudah 1945 dan kembali ke         Pasal 17 Persetujuan New York yang
                      York, dalam Pasal 13, Pemerintah        Berdasarkan Pasal 18 dinyatakan                            wilayah itu untuk bermukim kembali      ditandatangani pada 1962, PBB
                      Indonesia menerima penyerahan           bahwa Indonesia, dengan bantuan                            setelah berakhirnya Pemerintahan        berkewajiban untuk mengawal dalam
                      pemerintahan sepenuhnya dari            dan keikutsertaan wakil Perserikatan                       Belanda.                                bentuk Peace Keeping Operation yang
                      Belanda. Undang-undang dan              Bangsa-Bangsa dan juga stafnya,                                                                    serupa dilakukan PBB di Terusan
                      peraturan nasional Indonesia berlaku    akan mengadakan usaha-usaha                                Sejarah bertolak dari fakta empiris     Suez, Congo, Siprus, Perbatasan
                      untuk seluruh wilayah. Artinya, itu     untuk memberi kesempatan kepada                            (hard fact). Apabila kemudian terdapat   India–Pakistan, Republik Dominika,
                      semua mengandung pengertian             rakyat di wilayah tersebut untuk                           penafsiran, hal itu merupakan sesuatu   dan Yaman. Operasi-operasi di atas
                      bahwa Pemerintah Indonesia harus        melaksanakan kebebasan memilih.                            yang biasa terjadi. Perihal pelaksanaan   umumnya dibiayai oleh PBB, sehingga
                      menjamin hak dan kebebasan bagi         Usaha-usaha tersebut akan mencakup:                        Pepera adalah soal interpretasi. Tidak   ketika dimunculkan persoalan mengenai
                      penduduk yang tergabung dalam           (a) Konsultasi (musyawarah) dengan                         ada kata-kata yang secara ekstrinsik    siapa yang harus membayar biaya
                      wilayah-wilayah kekuasaan menurut       dewan-dewan perwakilan mengenai                            memerintahkan agar penentuan            pasukan penjaga perdamaian tersebut,
                      persetujuan itu. Tidak hanya itu, dalam   prosedur dan cara-cara yang pantas                       tersebut dilaksanakan berdasarkan       tentunya PBB sendiri yang akan memikul
                      Pasal 15, Pemerintah Indonesia wajib    dianut untuk mengetahui kebebasan                          asas “satu orang satu suara”, namun     beban pembiayaan. Dengan demikian,



                   3
                                                                                                                                                                                                     3
                   34646  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                   P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  34747
                          P
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367