Page 21 - Modul Teknik Pengawetan Pengolahan Pangan
P. 21

20


               pembekuan  ini  juga  sangat  dirasakan  pada  pengiriman  dan  transportasi  produk-produk

               pangan dari produsen ke tangan konsumen.
               b.  Kekurangan

               Pada umumnya pembekuan produk pangan menggunakan teknologi pembekuan (refrigerant)
               konvensional  berbahan  pendingin  amonia  atau  di  masa  lalu  menggunakan  freon-CFC

               (chloroflurocarbon)  yang  ternyata  terbukti  menjadi  gas-gas  penyebab  kerusakan  ozon.
               Teknologi pembekuan seperti ini juga telah ditemukan memiliki kelemahan karena tingkat

               pendinginan yang kurang rendah suhunya dan relatif tidak stabil sehingga tidak menjamin

               keawetan  produk  pangan  yang  dibekukan.  Pada  penggunaan  ammonia  sebagai  bahan
               pendingin, suhu terdingin yang dapat dicapai untuk refrigeran produk pangan yaitu antara -

                                      0
                 0
               1 C sampai dengan -46 C.

               D.  TEKNIK PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI

               1.  Pengertian
                     Mikroorganisme  atau  disebut  juga  mikroba  yang  banyak  digunakan  dalam  proses

               fermentasi adalah bakteri, kapang dan khamir. Tentunya tidak semua bakteri, kapang atau
               khamir dapat digunakan secara langsung, tetapi diperlukan seleksi dari masing-masing untuk

               menjamin  berlangsungnya  proses  fermentasi  sesuai  dengan  tujuan.  Sebenarnya  ketiga

               golongan mikroba tersebut ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi manusia,
               berkaitan dengan bahan pangan. Selain merupakan sumber gizi bagl manusia, bahan pangan

               juga sebagai sumber makanan bagi pertumbuhan mikroba.
                     Pertumbuhan  mikroba  yang  tidak  di  kehendaki  di  dalam  bahan  pangan,  dapat

               mengakibatkan  terjadinya  kerusakan  bahan  pangan  tersebut.  Hal  ini  disebabkan  karena
               terjadi  berbagai  perubahan  fisik  maupun  kimiawi  yang  tidak  diinginkan  sehingga  bahan

               pangan tersebut menjadi busuk dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Namun demikian,

               dalam beberapa hal pertumbuhan mikoba pada bahan pangan dapat menyebabkan perubahan
               yang  menguntungkan.  Perubahan  yang  terjadi  juga  mencakup  fisik  dan  kimiawi,  namun

               dalam hal ini perubahannya dapat meningkatkan nilai gizi ataupun daya cerna bagi manusia.

                     Mikroba yang digunakan dalam proses fermentasi dapat berupa:
               a.  Biakan murni dari kultur tunggal bakteri, khamir atau kapang.

               b.  Kombinasi biakan atau campuran beberapa bakteri.
               c.  Campuran biakan bakteri dan khamir atau bakteri dan kapang.

               d.  Campuran antara biakan bakteri, kapang dan khamir.
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26