Page 22 - Modul Teknik Pengawetan Pengolahan Pangan
        P. 22
     21
                     Campuran mikroba yang telah ditumbuhkan pada media selektif, yang siap digunakan
               dan mudah didapat biasa dikenal dengan istilah ragi. Mikroba dapat tumbuh baik dan dapat
               melakukan  proses  fermentasi  apabila  mendapatkan  subtrat  yang  sesuai  untuk
               pertumbuhannya. Substrat ini yang akan diubah oleh mikroba menjadi komponen-komponen
               kimia yang lebih sederhana dan lebih mudah dicerna.
                     Fermentasi adalah kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk
               yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir
               dan  kapang.  Contoh  bakteri  yang  digunakan  dalam  fermentasi  adalah Acetobacter
               xylinum pada pembuatan nata decoco, Acetobacter aceti pada pembuatan asam asetat.
                     Contoh khamir dalam fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan
               alkohol  sedang  contoh  kapang  adalah Rhizopus sp  pada  pembuatan  tempe, Monascus
               purpureus pada  pembuatan  angkak  dan  sebagainya.  Fermentasi  dapat  dilakukan
               menggunakan  kultur  murni  ataupun  alami  serta  dengan  kultur  tunggal  ataupun  kultur
               campuran.
               2.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengawetan Fermentasi
                       Keberhasilan fermentasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
               a.  Keasaman pH
                     Makanan  yang  mengandung  asam  biasanya  tahan  lama,  tetapi  jika  oksigen  cukup
               jumlahnya dan gampang dapat tumbuh serta fermentasi berlangsung terus, maka daya awet
               dari  asal  tersebut  hilang.  Tingkat  keasamaan  sangat  berpengaruh  dalam  perkembangan
               bakteri. Kondisi keasamaan yang baik untuk bakteri ialah 4,5-5,5.
               b.  Mikroba
                     Fermentasi biasanya dilakukan dengan kultur murni yang dihasilkan di laboratorium,
               kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau dibekukan.
               c.  Suhu
                     Suhu  sebagai  salah  satu  faktor  lingkungan  terpenting  yang  mempengaruhi  dan
               menentukan macam organisme yang dominan selama fermentasi. Beberapa hal sehubungan
               dengan  suhu  untuk  setiap  mikroorganisme  dapat  digolongkan  sebagai  berikut  :    Suhu
               minimum, di bawah suhu itu pertumbuhan mikroorganisme tidak terjadi lagi.  Suhu optimum,
               sebagai  suhu  yang  memungkinkan  pertumbuhan  mikroorganisme  paling  cepat.  Suhu
               maksimum, di atas suhu itu pertumbuhan mikroorganisme tidak mungkin terjadi lagi.





