Page 27 - Modul Teknik Pengawetan Pengolahan Pangan
P. 27

26


               proses  fermentasi  tidak  diketahui  secara  pasti  karena  terjadinya  proses  fermentasi  secara

               spontan. Namun demikian diperkirakan mikroba tersebut dari jenis bakteri asam lakat, seperti
               Leuconostoc mesenteroides, Pediococcus cerevisiae dan Lactobacillus plantarum. Selain itu,

               beberapa jenis khamir juga diperkirakan ikut berkembang dalam fermentasi petis tersebut
               (Dwiwaningsih, 2010).

               d.  Proses Fermentasi Ikan
                     Proses  fermentasi  ikan  yang  merupakan  proses  biologis  atau  semibiologis  pada

               prinsipnya dapat dibedakan menjadi 4 golongan:

                  1)  Fermentasi menggunakan kadar garam
                      Fermentasi garam dapat dibedakan dengan dua cara, yaitu :

                     a)  Fermentasi dengan cara penggaraman kering, biasanya dilakukan terhadap ikan-

                         ikan yang mempunyai kandungan lemak rendah.
                     b)  Fermentasi  dengan  cara  penggaraman  basah,  yaitu  merendam  di  dalam  larutan

                         garam dan cara tersebut biasanya dilakukan terhadap ikan-ikan berlemak tinggi.
                  2)  Fermentasi menggunakan asam-asam organik, misalnya dalam pembuatan silase ikan

                      dengan cara menambahkan asam-asam propionat dan format.
                  3)  Fermentasi menggunakan asam-asam mineral, misalnya dalam pembuatan silase ikan

                      menggunakan asam-asam kuat.

                  4)  Fermentasi menggunakan bakteri, misalnya dalam pembuatan bekasem dan chao teri.
               e.  Fermentasi Laktat

                  1)  Bakteri asam laktat homofermentatif. Bakteri ini dapat mengubah 95% dari glukosa
                      atau  heksosa  lainnya  menjadi  asam  laktat.  Karbondioksida  dan  asam-asam  volatil

                      lainnya juga dihasilkan akan tetapi jumlahnya sangat kecil.
                  2)  Bakteri asam laktat heterofermentatif, mengubah glukosa dan heksosa lainnya menjadi

                      asam laktat, etanol, asam asetat, asam format dan CO 2 dalam jumlah yang hampir

                      sama


               4.  Pengaruh Teknik Fermentasi dengan Nilai Gizi

                       Kerusakan  pada  produk  fermentasi  hasil  perikanan    terjadi  ketika  tahapan  yang
               dilakukan tidak tepat. Suhu penyimpanan yang terlalu tinggi atau suhu terlalu rendah.  Kadar

               garam  yang  tidak  sesuai  dengan  pertumbuhan  bakteri  halofilik  mengakibatkan  bakteri
               proteolitik tidak dapat tumbuh, justru bakteri pembusuk yang akan tumbuh.  Alat-alat yang

               digunakan harus steril demikian juga pada saat proses pengolahan. Jadi yang tumbuh hanya
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32