Page 12 - arthropoda
P. 12

b) Chilopoda

                       Chilopoda  lebih  dikenal  dengan  kelabang  atau  lipan.  Tubuhnya

             berbentuk  pipih  dorsoventral,  dan  terdiri  atas  15-173  segmen,  di  setiap

             segmen  abdomen  terdapat  sepasang  kaki  di  bagian  lateral  kecuali

             segmen pertama di belakang kepala dan dua segmen terakhir. Kaki pada

             segmen pertama di belakang kepala termodifikasi menjadi cakar beracun
             disebut  maksiliped,  untuk  melumpuhkan  mangsanya.  Pada  kepala

             terdapat  sepasang  antena  panjang  yang  terdiri  atas  12  segmen.

             Chilopoda hidup di darat dan bernapas dengan trakea yang bercabang-

             cabang  ke  seluruh  jaringan  tubuhnya.  Lubang  trakea  atau  spirakel

             terdapat  pada  setiap  segmen.  Contoh:  Kelabang  (Lithobius  forficatus),

             dan Lipan (Scolopendra morsitans).
















                                  Gambar 4. Lipan (Scolopendra morsitans)

                                          (Sumber:  Maya et al., 2020)




                     3) Peranan Myriapoda dan Kaitannya Dengan Etnosains

                    Hewan myriapoda berperan dalam memecah bahan-bahan organik
             atau lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun untuk

             membentuk  humus.  Sementara  itu  sengatan/gigitan  myriapoda  (lipan)

             memiliki  racun,  sehingga  dapat  menyebabkan  kaku  sementara  dan

             perubahan warna kulit. Kaitan hewan myriapoda dengan etnosains yaitu

             masyarakat mengganggap kelabang, lipan, dan kaki seribu yang masuk

             ke  dalam  rumah  dianggap  membawa  petaka  atau  santet  yang  dapat
             mencelakai anggota keluarga.










                                                              6
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17