Page 137 - Buku Siswa Kelas 6 Tema 8 Revisi 2018
P. 137

2.  Baca dan cermati bacaan yang berjudul “Cindelaras”. Identifikasikan tokoh
                           dan penokohan dari cerita tersebut. Sajikan gagasan utama dari setiap
                           paragraf dalam bentuk peta konsep.
                                                             Cindelaras
                                                           Jawa Tengah

                           Cindelaras adalah seorang pemuda yang tinggal bersama ibunya di sebuah
                       hutan terpencil. Jika melihat perawakannya yang gagah dan parasnya yang
                       tampan, rasanya tak pantas dia tinggal di hutan. Dia lebih cocok tinggal di
                       istana. Sebenarnya, Cindelaras memang seorang pangeran. Ayahnya adalah
                       Raden Putra, Raja Kerajaan Jenggala. Namun, ibu Cindelaras merahasiakan
                       hal ini kepada putranya. Meski tinggal di hutan, Cindelaras tak kesepian. Dia
                       bersahabat dengan semua binatang yang ada.
                           Suatu hari, seekor burung rajawali menghadiahinya sebutir telur ayam.
                       Cindelaras amat senang dan menghangatkan telur itu supaya bisa menetas
                       dengan baik. Selang beberapa minggu, telur itu pun menetas. Dengan sabar,
                       Cindelaras memelihara anak ayamnya. Dia tak pernah lupa memberi makan
                       dan  memandikannya.  Sekarang,  anak  ayam  itu  telah  menjadi  ayam  jantan
                       yang besar dan kuat. Namun, ada yang aneh pada ayam itu. Saat berkokok,
                       ayam itu mengeluarkan suara, ”kukuruyukk... Tuanku Cindelaras, wajahnya
                       tampan rupawan, rumahnya di hutan rimba, ayahnya Raden Putra.” Rupanya
                       ayam jantan ini adalah ayam jantan ajaib! Karena penasaran, Cindelaras
                       bertanya pada ibunya, ”Benarkah Raden Putra adalah ayahku?” Ibunya akhirnya
                       menceritakan kejadian bertahun-tahun yang lalu. Raden Putra mengusir
                       ibu Cindelaras dari istana karena dituduh telah meracuni adik Raden Putra.
                       Saat  itu, Raden  Putra  tak tahu  bahwa  ibu Cindelaras sedang  mengandung.
                       Mendengar cerita ibunya, Cindelaras bertekad untuk menemui Raden Putra.
                           Setelah menempuh perjalanan jauh, Cindelaras akhirnya sampai di
                       Kerajaan Jenggala. ”Aku ingin mengadu ayamku dengan ayam Raden Putra,”
                       kata Cindelaras pada para pengawal. Raden Putra pun menemui Cindelaras.
                       Saat melihat Cindelaras, Raden Putra terkesiap. Beliau merasa mengenal wajah
                       itu. ”Siapa kau? Berani sekali menantang ayamku. Apa yang akan kau berikan
                       padaku  jika  ayammu  kalah?”  tantang  Raden  Putra.  Cindelaras  menunduk
                       hormat,  “Hamba  akan mengabdikan  seluruh hidup  hamba pada  Kerajaan
                       Jenggala.” Raden Putra setuju. Cindelaras pun mengeluarkan si ayam jantan
                       dari keranjang yang dijinjingnya. Begitu keluar, ayam Cindelaras langsung
                       berkokok seperti biasanya. ”Kukuruyukk...tuanku Cindelaras, wajahnya tampan
                       rupawan, rumahnya di hutan rimba, ayahnya Raden Putra.” semua yang ada
                       di situ terkejut. Wajah Raden Putra memucat. “Siapakah dirimu sebenarnya?
                       Mengapa ayam ini berkata bahwa kau adalah putraku?” Cindelaras pun
                       menjelaskan siapa dirinya dan Raden putra terduduk mendengarnya. “Astaga,
                       aku telah menyia-nyiakan anakku sendiri!” sesalnya.








                                                                                Aku Cinta Membaca             131






                                             Di unduh dari : Bukupaket.com
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142