Page 139 - Buku Siswa Kelas 6 Tema 8 Revisi 2018
P. 139

“Sudahlah, urus saja urusanmu sendiri. Aku berhak atas uang kerajaan ini!”
                       kata si Naga. Mereka pun saling bertengkar. Bukannya mengurusi kerajaan dan
                       rakyat, mereka berdua malah sibuk saling menjelekkan. Adu mulut berubah
                       menjadi perkelahian. Mereka juga mulai menghasut sebanyak mungkin orang
                       dan mengumpulkan pengikut masing-masing.

                           “Si Naga menyalahi amanat raja! Ia menggunakan harta istana untuk
                       berfoya-foya,” hasut si Buaya.
                           “Si Buaya mau merebut kekuasaan! Ia ingin menguasai kerajaan sendiri!”
                       hasut si Naga.

                           Rakyat negeri Mintin pun terpecah menjadi dua. Sebagian membela si
                       Buaya, dan sebagian lainnya mendukung si Naga. Dua kubu itu saling berkelahi
                       di mana-mana. Terjadilah perang saudara. Negeri Mintin dilanda kerusuhan.
                       Banyak korban berjatuhan.

                           Sementara itu, di kapal yang membawanya ke negeri seberang, Raja
                       Mintin merasakan firasat buruk. Belum setengah perjalanan, Raja Mintin
                       memerintahkan awak kapal untuk berputar haluan. Kapal pun berbalik kembali
                       ke Negeri Mintin. Alangkah terkejutnya Raja Mintin ketika sampai di negerinya.
                       Ia melihat kerajaannya porak-poranda. Di panggilnya kedua putranya untuk
                       menghadap.

                           “Kalian berdua telah menyia-nyiakan kepercayaanku!” ujar Raja Mintin
                       marah kepada si Buaya dan si Naga.
                           “Maaf, ayahanda. Buaya-lah yang memulai peperangan ini!” kata si Naga
                       membela diri.

                           “Tidak,  Ayah!  Naga-lah  yang  menghambur-hamburkan  uang  kerajaan!”
                       kata si Buaya tak mau kalah.
                           Raja Mintin semakin geram, ”Jangan saling membela diri di hadapanku. Tak
                       sadarkah kalian berdua telah menyengsarakan rakyat negeri ini?” Meskipun
                       kedua putranya telah meminta maaf, Raja Mintin tetap menjatuhkan hukuman
                       atas kesalahan mereka. Si Naga dan si Buaya diusir dari Kerajaan Mintin untuk
                       selama-lamanya.
                                                                Sumber: Cerita Asli Nusantara, Elex Media Computindo





                                      Ulasan Cerita                    Apakah kamu akan menyarankan
                          Diulas oleh  :                               cerita ini untuk dibaca oleh
                                                                       temanmu?
                          Judul Cerita  :
                                   Fiksi            Nonfiksi           Mengapa?










                                                                                Aku Cinta Membaca             133






                                             Di unduh dari : Bukupaket.com
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144