Page 37 - E-MODUL TITRASI ASAM BASA
P. 37
6. Dari hasil titrasi larutan KOH 0,1 M dengan HNO3 0,15 M didapat data sebagai
berikut.
No. Volume KOH 0,1 M Volume HNO3 0,15 M
1 2 mL 20
2 8 mL mL
3 15 20
4 mL mL
5 25 20
mL mL
30 20
mL mL
20
mL
Dari data di atas yang menunjukkan terjadinya titik ekivalen terletak pada
percobaan nomor . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
7. Jika 20 mL HNO3 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M maka volum basa
yang dipergunakan untuk mencapai titik ekivalen adalah . . . .
a. 10 Ml
b. 20 mL
c. 25 mL
d. 30 mL
e. 40 mL
8. Penentuan konsentrasi suatu asam kuat dapat dilakukan dengan titrasi
menggunakan basa kuat. Misalnya 50 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan
larutan NaOH 0,1 M menggunakan indikator fenolftalein (PP). Titrasi
dihentikan ketika larutan berubah warna menjadi merah muda secara tiba-tiba.
Alasan yang paling tepat terkait dengan terjadinya perubahan warna pada saat
titrasi adalah
a. Volume HCl sama dengan volume NaOH
b. NaOH bersifat basa kuat sehingga larutan HCl menjadi merah
c. Larutan indikator pp akan memberikan warna merah pada larutan asam
d. Pada saat volume NaOH beerlebih maka larutan menjadi merah
e. Mol HCl = mol NaOH dan pH larutan >8,5
33
E MODUL TITRASI ASAM BASA
SMA/MK KELAS XI