Page 23 - BUKU PANDUAN MUSEUM_Neat
P. 23

BAB III
                   SEJARAH MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL


                Museum  Kebangkitan  Nasional  berada  pada  pada  sebuah  komplek
         bangunan  bersejarah  peninggalan  kolonial  Belanda.  Gedung   nan  megah

         menempati  areal  yang  cukup  luas  dengan  fungsinyapun  berbeda-beda  pada
         kurun waktu sesuai dengan pemerintahan yang berkuasa pada masanya .
                Awai  keberadaan gedung ini  pada masa pemerintahan Hindia  Belanda
         dipergunakan  sebagai  Sekolah  Dokter  Djawa  dan  sekolah  kedokteran
         bumiputera  atau  yang  lebih  dikenal  dengan  sebutan  STOVIA  (School  Tot
         Opleding  Van  Inlands  Artsen)  kemudian  dipergunakan  untuk  sekolah-sekolah

         pendidikan lainya seperti Sekolah Asisten Apotiker, MULO (setingkat SMP) dan
         AMS (setingkat SMA).
                Dengan masuknya bala tentara Jepang ke  Indonesia pada tahun  1942,
         r:nengakhiri   penggunaan   Gedung   STOVIA  sebagai   tempat   kegiatan
         pembelajaran.  Pada  1942-1945  Jepang  memfungsikan  gedung  Eks-STOVIA
         sebagai tempat penampungan tawanan perang tentara Belanda.




















          Suasana Gedung STOVIA Tahun 1973, Masih dijadikan Tempat Tinggal Masyarakat
          AMBON  (Koleksi Muskitnas)
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28