Page 39 - E-MODUL SEJARAH LOKAL SITUS WONOSUKO SEBAGAI PENINGGALAN MEGALITIK DI BONDOWOSO
P. 39

@2022, Pendidikan Sejarah, Universitas Jember


                  D      HASIL-HASIL KEBUDAYAAN MEGALITIK DI INDONESIA





                 Kebudayaan Megalitik di Indonesia Menghasilkan Alat-alat Meliputi:
                 1.  Menhir

                                                                    Megalit ini disebut dengan menhir dari asal

                                                              kata men yang berarti batu dan hir berarti berdiri,

                                                              merupakan istilah yang diambil dari bahasa Bre-

                                                              ton,  sebuah  wilayah  di  Eropa  (Prasetyo,

                                                              2008:49).   Fungsi    generik    menhir   biasa

                                                              sebenarnya  berkaitan  erat  dengan  konsepsi  ke-

                                                              percayaan  masyarakat  pendukung  kebudayaan

                                                              megalitik  (Swatika,  2020,  71).  Menhir  adalah

                                                              sebuah  batu  tegak  yang  sudah  atau  belum  dik-

                                                              erjakan diletakkan dengan sengaja di suatu tem-

                                                              pat  untuk  mempringati  orang  yang  telah  mati.

                           Sumber: Prijono, 2014: 97.         Benda  tersebut  dianggap  sebagai  medium

                        Gambar 21 : Menhir di Situs Kadu      penghormatan,  menampung  roh,  dan  sekaligus

                           Hejau, Kecamatan Pulasari.
                                                              menjadi  lambang  orang-orang  yang  diperingati

                                                              (Soejono & Leirisa, 2019: 255).


                      Akan tetapi dalam perjalanannya kemudian, pemaknaan terhadap menhir biasa di masing-

                 masing wilayah dan lokalitas tampaknya telah berkembang sedemikian rupa. Fungsi menhir bi-
                 asa tidak lagi sekadar berhubungan dengan konsepsi yang bersifat sakral (sebagai simbol dan

                 sarana pemujaan nenek moyang) melainkan berkaitan juga dengan konsepsi-konsepsi yang ber-

                 sifat profan seperti pusat kampung, batas kampung, penambat binatang kurban, penanda peri-
                 stiwa perdamaian, termasuk penanda kubur atau nisan kubur (Swatika, 2020: 71-72).









                           E-modul Berbasis Discovery Learning                                                  26
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44