Page 159 - Ebook_Toponim Jogja-
P. 159
Toponim Kota Yogyakarta 141
meisjes-school van B.O. (Overzicht van de Inlandsche en Maleisisch-Chineesche Pers, No. 39, 26
Maret 1923: 552). Selain belajar calistung, salah satu kegiatan murid-murid di sekolah
perempuan B.O. adalah membuat aneka rupa kerajinan yang kemudian dipamerkan
dan dijual. Pada tahun 1922 Boedi Oetomo mulai membuka kursus Bahasa Inggris di
sekolah B.O. di wilayah Yudonegaran dari pukul 07.00 hingga 08.00 (Overzicht van de
Inlandsche en Maleisisch-Chineesche Pers, No. 52, 15 Januari 1922: 576).
Berbicara mengenai perempuan dan Kampung Yudonegaran tentunya kurang lengkap
tanpa sosok Nyi Kusnah Ruswo Prawiroseno (1905-1960) atau yang biasa dikenal
dengan Ibu Ruswo. Perempuan yang dianugerahi Bintang Gerilya oleh Presiden
Soekarno ini merupakan tokoh pejuang perempuan sejak masa kolonial hingga pasca
kemerdekaan. Ketika zaman penjajahan Belanda ia terlibat aktif dalam beberapa
organisasi, diantaranya Perkumpulan Pemberantasan Perdagangan Perempuan dan
Anak (P4A). Kemudian ia ikut berjuang dalam Badan Pembantu Prajurit (BPP) saat
Jepang menduduki Indonesia. Lalu ia menyulap dapur di rumahnya menjadi dapur
umum dan mengajak kaum perempuan di sekitarnya untuk memasak dan menyediakan
logistik makanan bagi para pejuang Indonesia selama peperangan melawan pasukan
Belanda yang hendak merebut kedaulatan NKRI. Bersama-sama dengan Laskar Wanita,
ia juga turut berperan sebagai kurir pengantar surat-surat bagi pihak Republik. Jalan
Yudonegaran tempat ia membuka dapur umum pun kini diubah namanya menjadi
Jalan Ibu Ruswo oleh pemerintah sebagai wujud penghargaan atas jasa-jasanya dalam
membantu perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Sumber: https://www.google.co.id/maps
Lokasi Kampung
Yudonegaran

