Page 158 - Ebook_Toponim Jogja-
P. 158

140         Toponim Kota Yogyakarta












                             Kelurahan Prawirodirjan:  Yudonegaran, Sayidan, dan
                             Prawirodirjan.


                             1. Kampung Yudonegaran


                             Toponimi Kampung Yudonegaran berasal dari nama kediaman atau dalem milik KPH
                             Yudonegara III, suami dari GKR Ayu (putri ke-36 dari Sri Sultan Hamengku Buwana
                             VII dengan garwa permaisuri GKR Hemas), yang diperkirakan dibangun pada masa Sri
                             Sultan Hamengku Buwono VII (1877-1921). Sebelum KPH Yudonegara III, dalem ini
                             ditempati oleh GKR Dewi (putri ke-38 dari Sri Sultan Hamengku Buwana VII dengan
                             garwa permaisuri GKR Kencana). KPH Yudonegara III menjadi Patih Danureja VIII
                             sejak 14 Oktober 1911, yang dilantik secara definitif pada 25 Maret 1912 dan menjabat
                             sampai dengan tahun 1932 (Djawa, XII, 1932 dalam Gupta, 2007: 63).

                             Saat ini bangunan yang beralamat di Jalan Ibu Ruswo No. 35, Kampung Yudonegaran,
                             Kelurahan Prawirodirjan tersebut ditempati oleh GBPH Yudhaningrat (putra ke-13
                             Hamengku Buwono IX dari garwa BRAy Hastungkoro). Dalem sayap timur didiami
                             oleh R.M. Supono (KRT Hastononegoro) keturunan dari BRAy. Mangunkusuma (putri
                             ke-71 dari Sri Sultan  Hamengku Buwana VII dengan  garwa Retnorenggohasmoro),
                             sedangkan sayap barat dihuni oleh keluarga KPH. Padmokusuma, suami dari BRAy.
                             Sri Kusuladewi (BRAy. Padmokusuma) yang merupakan putri ke-19 dari Sri Sultan
                             Hamengku Buwana IX dengan garwa BRAy. Hastungkoro.

                             Bangunan seluas 2.000 m² di atas tanah 8.000 m² ini pernah digunakan sebagai kampus
                             Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM) sebelum akhirnya pindah ke Bulak
                             Sumur pada tahun 1960-an. Selain itu, sejak tahun 1960an sebagian ruang di kompleks
                             Dalem Yudonegaran  dimanfaatkan sebagai Sekolah Menengah Farmasi dan Sekolah
                             Apoteker. Lalu mulai dijadikan tempat bagi Sekretariat Perkumpulan Olahraga Berkuda
                             Seluruh Indonesia (PORDASI) di tahun 1987.

                             Ditelusuri sejarahnya, keberadaan Kampung Yudonegaran setidaknya dapat dijumpai
                             dalam sejumlah literatur yang terbit sejak akhir abad ke-19, misalnya dalam Tijdschrift
                             van het Aardrijkskundig Genootschap, (Kan, C.M. dan J.AE.C.A. Timmerman  (eds.),
                             1891: 729-30) tentang nama-nama kampung di ibukota Yogyakarta. Soal pendidikan,
                             di dalam beberapa surat kabar disebutkan bahwa di kampung ini ada sekolah bagi
                             perempuan Jawa atau Javaansche Meisjesschool (Algemeen Handelsblad, No. 30370, Tahun
                             ke-94, 29 September 1921: 2) dan sekolah perempuan Boedi Oetomo (B.O.) atau
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163