Page 148 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 148

Mesir yang melanjutkan ke Paris, dan kemudian memperoleh pengalaman mengajar

                   di Kanada. Lepas dari retorika-retorika anti-Baratnya, orang tak akan luput mendapati
                   bahwa hamper keseluruhan kontruksi akademiknya dibangun atas dasar unsure-unsur

                   yang  ia  dapatkan  dari  Barat.  Maka  tidak  heran,  kalau  ia  koreksi  karya  Dr.  Harun
                   Nasution tentang Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, Bulan Bintang, 1977, Strategi

                   Kebudayaan  dan  Pembaharuan  Pendidikan  Nasional,  Media  Dakwah,  1979.

                   Kebebasan Beragama, Media Dakwah, 1979. Janji-janji Islam, terjemahan dari Roger
                   Garandy, Bulan Bintang, 1982.





                    E.  Pemikiran H. M. Rasjidi
                       1.  Tentang perbedaan ilmu kalam dan teologi.


                       Rasjidi menolak pandangan Harun Nasution yang menyamakan pengertian ilmu
                   kalam dan teologi. Untuk itu Rasjidi berkata, “…Ada kesan bahwa ilmu kalam adalah

                   teologi Islam dan teologi adalah ilmu kalam Kristen”. Selanjutnya Rasjidi menelurusi
                   sejarah kemunculan teologi. Menurutnya, orang Barat memakai istilah teologi untuk

                   menunjukkan  tauhid  atau  kalam  karena  mereka  tak  memiliki  istilah  lain.  Teologi

                   terdiri dari dua perkataa, yaitu teo (theos) artinya Tuhan, dan logos, artinya ilmu. Jadi
                   teologi berarti ilmu ketuhanan.adapun sebab timbulnya teologi dalam Kristen adalah

                   ketuhananNabi  Isa,  sebagai  salah  satu  dari  tri-  tunggal  atau  trinitas.  Namun  kata

                   teologi  kemudian  mengandung  beberapa  aspek  agama  Kristen,  yang  di  luar
                   kepercayaan (yang benar), sehingga teologi dalam Kristen tidak sama dengan tauhid

                   atau ilmu kalam.




                       2.  Tema-tema ilmu kalam

                       Salah  satu  tema  ilmu  kalam  Harun  Nasution  yang  dikritik  oleh  Rasjidi  adalah

                   deskripsi aliran-aliran kalam yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi umat Islam

                   sekarang, khususnya di Indonesia. Untuk itu, Rasjidi berpendapat bahwa menonjolnya
                   perbedaan pendapat antara Asy‟ariyah dan Mu‟tazilah, sebagaimana dilakukan Harun

                   Nasution, akan melemahkan iman para mahasiswa. Memang tidak ada agama yang
                   mengagungkan akal seperti Islam, tetapi dengan menggambarkan bahwa  akal dapat

                   mengetahui baik dan buruk, sedangkan wahyu hanya membuat nilai yang dihasilkan




                                                           140
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153