Page 42 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 42

Menurut Thabathaba‟i, doktrin taqiyah dalam madzahab Syi‟ah
                                                             21
                                 bersumber dari firman Allah :

                                                                               ۤ
                                                                     ْ
                                                                                              ْ
                                                                ٓۚ
                                                                                        ْ
                                  ْٓ َّ لَِّا ٍءَٖش ِٖف    ِ ه اللّ َيِه  َ ظَْ٘لَف  َ ِلر  ْل َ عْفَّٗ  ْ ي َ هّ َيٌِِْ٘هْئُولا ى ْ ُّد  ْ يِه ءاَِ٘ل ْ َّا َيْٗ ِ شِفولا َى ْ ٌُِْهْئُولا ِز ِ خَّرَٗ  َ لَّ
                                                               َ
                                                                       ِ
                                     ْ
                                        ْ
                                                                              َ
                                                                                   ّ
                                                                                        ً
                                                                 ْ
                                                                             َ


                                                               ُ شْ٘ ِ ص َ ولا ِ ه اللّ َٔلِاّ  ََٗغْفً ُ ه اللّ  ُ نُك ُ سِزَنُّٗ  حىق   ُذ ْنٌُِِْه ا ْ ُْقَّرَذ  ْ ىَا
                                                                        َ
                                                                                       َ
                                         Artinya:  Janganlah  orang-orang  mukmin  mengambil  orang-
                                 orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
                                 Barang  siapa  berbuat  demikian,  niscaya  lepaslah  ia  dari  pertolongan
                                 Allah,  kecuali  karena  (siasat)  memelihara  diri  dari  sesuatu  yang
                                 ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri
                                 (siksa)-Nya. Dan hanya kepada  Allah kembali  (mu)  (QS.  Ali  Imran:
                                 28)
                       E.  Syiah Politik Dan Syiah Fiqih
                                   Dalam pembahasan kali ini pemakalah akan membahas tetang Syiah
                          Politik dan Syiah non-Politik. Syiah politik adalah mereka yang memiliki cita-
                          cita  politik  untuk  membentuk  negara  Islam,  sedangkan  Syiah  non-politik

                          adalah  mencita-citakan  membentuk  masyarakat  Syiah.  Syiah  politik

                          aktivitasnya  menekankan  pada  ide-ide  politik  dan  pembentukan  intlektual
                          Syiah, sedangkan non-politik menekankan pada pengembangan ide-ide fiqih

                                22
                          Syiah.
                                   Syiah masuk ke Indonesia sejak awal abad ke-19 dengan misi Syiah
                          non-politik  (syiah  fiqh),  yang  dibawa  oleh  pedagang  Gujarat,  India,  dan

                          ulama-ulama  hadramaut.  Salah  satu  tokohnya  yang  membawa  masuk  ke
                          Indonesia adalah Habib Saleh al-Jufri, mantan panglima perang Syarif Husen,

                          kakek dari Raja Husen Yordania, yang dikalahkan oleh Abdul „Aziz, bapak
                          dari Raja Abdullah Arab Saudi. Syiah yang mereka bawa ke Indonesia pada

                                                                  23
                          gelombang  ini  adalah  Syiah  Zaidiyyah.   Mereka  pada  saat  itu  mendirikan
                          pesantren, salah satunya adalah Husen al-Habsyi mendirikan pesantren YAPI
                          di Bangil, Jawa Timut. Mereka menyebarkan Syiah Fiqh dari satu orang ke

                          orang.



                   21
                     Ibid, hal. 33.
                   22
                     Lihat, As’ad Said Ali, Gerakan Syiah indonesia dalam
                   http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/4/32380/Geralan_Syiah_di_Indonesia.html.
                   23
                     Lihat, Nunu Burhanudin, Ilmu Kalam dari Tauhid Menuju Keadilan, PT. Fajar Interpratama Mandiri
                   (Jakarta:2016), hal. 68.

                                                           34
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47