Page 84 - BUKU PENGAYAAN ELEKTRONIK BERBASIS MULTIPLLE INTELLIGENCES MATERI SISTEM PENCERNAAN_Neat
P. 84

Tes Formatif  2


                  1.  Yang terjadi adalah ptialin tidak dapat bekerja pada situasi asam. Enzim ptialin merupakan enzim
                     yang terdapat di dalam sistem pencernaan manusia. Ptialin berada di dalam rongga mulut (air liur)
                     yang  berfungsi  untuk  mempercepat  proses  penguraian  pati  yang  terdapat  di  dalam  makanan
                     menjadi maltosa. Dan apabila ada makanan yang mengandung lemak dan protein tidak dapat diolah
                     didalam mulut dengan bantuan enzim ptialin. Dikarenakan di rongga mulut tidak terdapat enzim
                     katalis yang dapat menguraikan lemak atupun protein.
                  2.  Akan  menimbulkan  penyakit  kwashiorkor  .  penyakit  kwashiorkor    dikenal  sebagai  edematoud
                     malnutrition yaitu kondisi ketika seorang anak terlihat gemuk karean adanya penumpukan cairan
                     tubuh, terutama di area mata, kaki dan perut. Kwashiorkor dapat dicirikan dengan perut buncit dan
                     biasanya  terjadi  karena  penderitanya  kekurangan  protein  dan  hanya  mengonsumsi  karbohidrat.
                     Membesarnya perut  diakibatkan oleh oedema atau penumpukan cairan di dalam tubuh. Saat tubuh
                     kekurangan protein yang dibutuhkan oleh sel tubuh, maka tubuh akan kesulitan untuk memperbaiki
                     dan  membuat  sel-sel  baru,  akhirnya  tubuh  tidak  bisa  berfungsi  secara  optimal  dan  memicu
                     kwashiorkor
                  3.  Pada  saluran  pencernaan  hewan  A,  persentase  makanan  yang  dicerna  di  sekum  mencapai  75%
                     menandakan  bahwa  A  merupakan  herbivore.  Pada  sekum  terjadi  dekomposisi  material  tanaman
                     (terutama selulosa) melalui fermentasi bakteri. Hewan A juga mampu menampung lebih banyak
                     makanan di sekum dibandingkan hewan B
                     Sedangkan  hewan  B  sekumnya  berukuran  pendek  dan  hamper  tidak  ada  makanan  yang  etrsisa
                     disekum  setelah  24  jam.  Pada  karnivora,  sekum  tidak  lagi  berfungsi  untuk  mencerna  makanan
                     sehingga akan tereduksi menjadi apendiks.
                  4.  Relawan A lebih aktif melakukan thermogenesis disbanding relawan B. hasil ini mengindikasikan
                     bahwa relawan A lebih mudah kehilangan panas disbanding dengan relawan B. lemak terdistribusi
                     pada bagian dalam tubuh dan diutamakan untuk mempertahankan suhu organ vital seperti jantung
                     dan paru-paru.
                  5.  Penyakit yang dialami oleh ega adalah ulkus peptikum atau tukak lambung. kerusakan pada selaput
                     lendir  karena  fajtor-faktor  psikosoatis  (ketakutan,  kecemasan,  kelelahan  dan  keinginan  yang
                     berlebihan)  dapat  merangsang  sekresi  HCl  yang  berlebihan.  HCl  akan  merusak  selaput  lendir
                     lambung, toksin, atau infeksi bakteri  Helicobacter pylori. Selain pada lambung, luka juga dapat
                     terjadi pada dinding duodenum dan pada esofagus


































                                                              70
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89