Page 35 - SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
P. 35
Sifat koligatif larutan elektrolit merupakan sifat koligatif yang dimiliki oleh larutan yang
zat terlarutnya dapat terionisasi atau terurai menjadi ion-ion. Jadi untuk konsentrasi
yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada
larutan nonelektrolit. Oleh karena itu, larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif
larutan lebih besar daripada sifat koligatif larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit
meliputi larutan asam, basa, dan garam.
Zat elektrolit dalam air akan terionisasi menjadi ion-ion peyusunnya. Peruraian itu akan
menyebabkan penambahan jumlah partikel, sedangkan sifat koligatif tergantung pada
banyaknya partikel dalam larutan. Hal itulah yang menyebabkan pada konsentrasi yang
sama sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dari larutan non elektrolit.
Berdasarkan fakta tersebut, Jacobus Henricus Van’t Hoff mengoreksi hukum Roult agar
sesuai untuk larutan elektrolit. Hukum Raoult dikalikan dengan suatu faktor yang diberi
lambang i dan disebut faktor Van’t Hoff.
= + ( − )
Dengan, i = faktor Van’t Hoff
n = jumlah ion dari elektrolit
α = derajat ionisasi
Nilai α menyatakan jumlah zat elektrolit yang mengalami ionisasi, dengan harga antara
0-1. Dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Jika terionisasi sempurna, maka harga α = 1. Larutan yang terionisasi sempurna
adalah larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit kuat diantaranya:
Asam kuat, contoh : HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, HClO3, HClO4
Basa kuat, contoh : NaOH, KOH, Ba(OH)2, Mg (OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2,
Garam, contoh : NaCl, KCl, BaCl2, Ca(NO3)2
b) Jika larutan teronisasi sebagian, maka α berharga 0 < α < 1,. Larutan yang
terionisasi sebagian adalah larutan elektrolit lemah.
Asam lemah : CH3COOH, HF, HCN
Basa lemah : NH4OH, Al(OH)3
Sebagian garam : AgCl, PbCl2
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 27