Page 47 - SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
P. 47
RANGKUMAN
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut, tetapi tidak bergantung pada jenis zat terlarut tersebut
2. Sifat koligatif larutan terbagi menjadi 2 yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan
sifat koligatif larutan nonelektrolit.
3. Jika zat terlarut yang sukar menguap maka tekanan uap larutan menjadi lebih
rendah dari tekanan uap pelarutnya. Selisih antara tekanan uap pelarut murni
dengan tekanan uap jenuh pelarut disebut penurunan tekanan uap (∆P)
4. Penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni dapat menyebabkan
kenaikan titik didih, sehingga titik didih larutan akan lebih tinggi dibandingkan
titik didih pelarut murni.
5. Penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni dapat menyebabkan
penurunann titik beku, sehingga titik didih larutan akan lebih rendah
dibandingkan titik beku pelarut murni.
6. Osmosis adalah peristiwa perembesan molekul pelarut dari larutan yang
mempunyai konsentrasi lebih rendah (encer) ke larutan yang mempunyai
konsentrasi lebih tinggi (pekat).
7. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut isotonik. Larutan yang
mempunyai tekanan osmotik lebih besar disebut hipertonik, sedangkan larutan
yang mempunyai tekanan lebih rendah disebut hipotonik.
8. Larutan mempunyai sifat koligatif yang lebih besar daripada larutan
nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama karena larutan elektrolit
mempunyai jumlah partikel terlarut yang lebih banyak.
9. Perbandingan antara sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif
larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama disebut faktor van’t hoff
(i).
10. Penurunan titik beku larutan dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti
pembuatan cairan pendingin, antibeku untuk radiator mobil, dan pencairan
salju di jalan raya.
11. Pengetahuahn tentang tekanan osmotik diterapkan dalam pembuatan cairan
fisiologi dan desalinasi air laur.
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 39