Page 48 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 48
Pertempuran Teluk Cirebon
Pada bulan September 1945, pemerintah republik
yang dibantu laskar rakyat telah mengambil alih
kendali atas infrastruktur-infrastruktur utama,
termasuk stasiun kereta api dan trem di kota-kota
27
besar di Jawa. Untuk menyebarkan pesan-pesan
revolusioner, para pemuda mendirikan stasiun radio
dan koran, serta grafiti yang penuh dengan sentimen
nasionalis. Di sebagian besar pulau-pulau di
Indonesia, komite perjuangan dan laskar-laskar milisi
28
dibentuk. Koran kaum republik dan jurnal-jurnal
perjuangan terbit di Jakarta, Yogyakarta dan
Surakarta, yang betujuan memupuk generasi penulis
29
yang dikenal sebagai Angkatan 45.
Para pemimpin republik berjuang untuk
menyatukan sentimen yang menyebar di masyarakat,
karena ada beberapa kelompok yang menginginkan
revolusi fisik, dan yang lain lebih memilih
menggunakan cara pendekatan damai. Beberapa
pemimpin seperti Tan Malaka dan pemimpin kiri
lainnya menyebarkan gagasan bahwa revolusi harus
dipimpin oleh para pemuda. Soekarno dan Hatta,
sebaliknya, lebih tertarik dalam perencanaan sebuah
pemerintahan dan lembaga-lembaga negara untuk
27 Ibid.
28 Vickers, Adrian .A History of Modern Indonesia. (New York:
Cambridge University Press. 2000.), hal. 97
29 M.C. Ricklefs. Op.cit.,hal 215-216
35