Page 60 - SKRIPSI NURFADHILAH AMINTIA SENI PERTUNJUKAN 2016161065 (1)_Neat
P. 60
42
di Rambang, yang mana Desa Pagar Agung sama kegiatan yang dilakukan
dengan desa-desa yang lainnya itu sama. (Amrul Muslimin, Komunikasi Pribadi,
12 Maret 2020).
4.1.1.4 Kesenian Di Kabupaten Muara Enim
Setiap masyarakat yang ada dimanapun juga akan mengembangkan
kesenian yang dimiliki baik yang ada pada diri sendiri ataupun kesenian yang
memang sudah ada di tempat tinggalnya. Karena kesenian memang sudah muncul
dari diri sendiri dan harus tetap dikembangkan sehingga kesenian yang dimiliki
bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan untuk orang lain, yang mana dengan adanya
kesenian dapat membawa suatu yang menghasilkan keindahan/suatu unsur
keindahan yang bisa dinikmati bersama dan menjadi suatu bekal dalam kehidupan
di masa yang akan datang, sehingga kesenian yang ada tetap terjaga
kelestariannya dan turun-temurun kemasa yang akan datang. Seni pertunjukan
sangat memerlukan ruang atau tempat khusus yang akan menampilkan gagasan-
gagasan kreatif yang menginformasikan ke wujud realitas musik, tari, nyanyi, dan
drama (Martono, 2008: 1). Kesenian di Muara Enim sangat beragam, diantaranya
kesenian antan delapan, adat istiadat pernikahan, tari-tarian seperti tari sambut,
tari nihu ibongan, sedangkan kesenian yang termasuk ada di Rambang yaitu Gitar
Tunggal, yang mana salah satunya musik tradisional khas suku Rambang
( maksud disini adalah suku-suku serumpun anak bukit barisan (istilah penulis)
atau sering diistilahkan dengan Lagu Batang Hari Sembilan ini terdiri dari
beberapa suku antara lain : Besemah, Lahat, Ogan, Pagar Alam, Lintang, dan
daerah yang memiliki kemiripan bahasa dengan dialek “e” contoh kata = tebu).