Page 11 - Warta Bea Cukai Edisi November 2018
P. 11
OPINI
Perjanjian IP-PTA menjadi IP-TiGA yang masih relatif tinggi dengan rata-rata 9,3%,
diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor sedangkan tarif produk Tunisia ke Indonesia
dan surplus Indonesia. Sementara itu, dengan adalah 5,3%1. Menteri Perdagangan RI juga
Bangladesh Indonesia telah menandatangani mengajak Maroko untuk meningkatkan
Joint Ministerial Statement of the Launching of hubungan dagang dengan segera memulai
Negotiation of Indonesia-Bangladesh PTA yang perundingan Indonesia Maroko Preferential
merupakan titik awal keinginan antar negara Trade Agreement (PTA). Melalui PTA, Maroko
tersebut untuk menjalin perjanjian dagang. dapat melihat Indonesia sebagai gerbang
masuk pasar ASEAN sebesar 600 juta penduduk
Tidak lama sebelum perundingan pertama serta pasar anggota Regional Comprehensive
IP-TiGA bergulir, pada bulan Februari 2018 Economic Partnership (RCEP) sebesar 3,4 miliar
2
dilaksanakan pertemuan the 5 Trade penduduk .
th
Negotiating Committee (TNC) Indonesia-Iran
Preferential Trade Agreement (II-PTA) di Isfahan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), di
Iran. Kerja sama ini merupakan salah satu bawah naungan Kementerian Keuangan RI,
langkah serius Indonesia dalam mengantisipasi senantiasa terlibat dalam negosiasi dengan
manuver negara-negara mitra yang mulai negara-negara yang akan bermitra dengan
menjalin perjanjian dengan Iran untuk Indonesia melalui perjanjian perdagangan. Di
perluasan akses pasar di kawasan Timur Tengah, berbagai perundingan, delegasi DJBC acapkali
antara lain Free Trade Agreement (FTA) dengan aktif memantau dan berkontribusi dalam
Malaysia, PTA/FTA dengan Vietnam, FTA dengan beberapa Working Group (WG), antara lain WG
Pakistan, dan Iran juga akan membentuk Free on Customs Procedure and Trade Facilitation,
Trade Zone dengan Eurasian Economic Union WG on Trade in Goods, dan WG on Rules
(EAEU). Indonesia terus berupaya memperluas of Origin. Peran DJBC sebagai otoritas yang
akses pasar produk-produk potensial Indonesia memberikan fasilitas perdagangan sekaligus
ke pasar nontradisional, seperti negara-negara pemungut pajak perdagangan internasional,
Afrika dan Timur Tengah, seperti Iran. sangat vital untuk dipertimbangkan dalam
rangka melaksanakan ketentuan pemberian
Pada bulan April 2018 telah dilangsungkan tarif preferensi. Banyaknya FTA bilateral di
Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 di Bali, yang masa mendatang, menciptakan tantangan baru
dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat bagi DJBC. Jangan sampai proses penerapan
dari negara-negara Afrika seperti Mozambik, kerja sama melalui FTA, PTA, maupun CEPA di
Tunisia, dan Maroko. Ketiga negara tersebut kepabeanan menjadi hambatan besar dalam
diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi proses pemberian tarif preferensi dan proses
komoditas ekspor Indonesia untuk menembus pengeluaran barang. Tantangan bagi DJBC
pasar di Afrika dan Eropa. Bersama Mozambik, adalah kecepatan, keakuratan, dan ketepatan
Indonesia baru saja berhasil mencapai dalam proses penyelesaian impor barang
kesepakatan atas sebagian besar pasal dengan skema FTA. Liberalisasi perdagangan
dalam konsep perjanjian Preferential Trade yang tercipta melalui berbagai FTA, harus dapat
Agreement (PTA) dalam perundingan Putaran memberikan manfaat bagi industri dalam
Pertama yang berlangsung pada bulan Juni negeri tanpa mengabaikan hak-hak negara
2018 di Maputo, Mozambik. Produk potensial sesuai peraturan domestik Indonesia. Dengan
yang dapat diekspor ke Mozambik antara lain demikian, DJBC tidak hanya berperan sebagai
sabun, minyak kelapa sawit, semen, margarin, orang bijak yang membangun “jembatan”,
dan kertas. Sedangkan Indonesia mengimpor namun juga bertindak sebagai penjaga untuk
kacang-kacangan, ferro-aloys, tembakau yang memastikan barang yang melalui “jembatan”
belum dipabrikasi, dan kapas dari Mozambik. adalah yang berhak menggunakan akses
Terkait dengan Tunisia, Menteri Perdagangan RI tersebut dengan lancar. Akhir kata, Pergi ke
menyampaikan bahwa kerja sama perdagangan Chile mampir Mozambik, Bea Cukai Makin Baik!
dalam bentuk PTA dianggap paling cocok
untuk meningkatkan perdagangan Indonesia
dan Tunisia. Produk-produk Indonesia cukup
kompetitif di pasar Tunisia namun selama ini 1 Siaran Pers Kementerian Perdagangan (28/06/2018)
tarif bea masuk produk Indonesia ke Tunisia 2 Siaran Pers Kementerian Perdagangan (29/06/2018)
Volume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea Cukai | 9