Page 31 - E-module Struktur dan Fungsi Sel untuk Kelas XI SMA_Neat
P. 31
e. Sel mengandung materi genetik yang dapat diwariskan ke generasi
berikutnya.
Penemuan sel yang terjadi pada abad ke-19, mendeskripsikan sel yang
memiliki membran pembatas pada bagian luarnya, nukleus pada bagian
dalam, dan suatu cairan plasma atau sitoplasma yang mengelilingi bagian
nukleus. Sel secara perlahan-lahan mengalami perubahan baik secara
struktural maupun fungsional agar mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya agar tetap bertahan hidup. Berdasarkan ada tidaknya
membran inti, maka sel terbagi menjadi 2 yaitu sel prokariotik dan
eukariotik.
1. Sel Prokariotik
Kata prokariotik berarti “sebelum nukleus” yaitu suatu organisme
bersel satu tanpa memiliki nukleus. Sel prokariotik memiliki ukuran
antara 1-10 μm. Masing-masing sel prokariotik dapat menghasilkan sel
baru dengan cara membelah diri dan menghasilkan spora atau melakukan
pertunasan. Sel ini memiliki tiga komponen dasar yaitu: plasmalemma,
ribosom, dan nukleoid. Beberapa sel prokariotik tidak memiliki kapsul
yang menyelubungi dinding sel, kecuali sel prokariot yang dapat
berfotosintesis. Sel prokariotik dapat mengabsorbsi bahan organik untuk
pertumbuhannya. Sel prokariotik banyak terdapat pada sel bakteri dan
ganggang biru. Bagian-bagian sel prokariotik pada umumnya terdiri dari
kapsul, membran sel/dinding sel, sitoplasma, ribosom, plasmid, pili,
flagella, dan nekleoud berpa DNA.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang struktur sel prokariotik silahkan
ananda perhatikan Gambar 14 berikut.
Pili
Ribosom
Kapsul
Membran sel
Dinding sel
Nukleoid (DNA)
Flagella
Mesosom
Gambar 14. Struktur Sel Prokariotik (Purnomo,dkk., 2009).
5