Page 169 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 4
P. 169
Inspiring Lecturer Paragon
1. Semua harus benar dan harus sesuai standar
Satu hal yang sangat umum ditemukan di sebagian besar kelas
di Indonesia adalah standarisasi dari pemecahan masalah. Kesalahan
merupakan suatu aib besar bagi sebagian besar pelajar di Indonesia
yang akan diberikan nilai berdasarkan standar. Hal ini menjadikan
DNA manusia Indonesia yang menyukai penyelesaian masalah
berdasarkan ide liar atau pengalaman meniru dan melakukan
modifikasi (lihat saja karya otomotif dari bengkel pinggir jalan yang
dianggap tidak standar) menjadi relatif tertekan. Pada kasus pelajar
Indonesia, hal ini menjadikan mereka mengerjakan apa yang sudah
umum dilakukan orang lain, racun utama dari proses kreativitas.
Standarisasi juga menyebabkan mata pelajaran wajib di
Indonesia sangat besar porsinya dan lambat laun dapat menyebabkan
penurunan kreativitas dan kemampuan untuk melihat masalah dan
tantangan dari sudut pandang yang berbeda.
2. Renaissance man adalah hal yang tidak diharapkan
Renaissance man didefinisikan sebagai orang-orang dengan
kemampuan beragam. Istilah ini mungkin asing, tapi mungkin kita
kenal dengan salah satu contohnya, Leonardo da Vinci. Pada banyak
negara di dunia, sangat umum kita menemukan orang-orang dengan
bidang keilmuan yang sangat beragam hasil dari proses
pendidikannya. Bukan hal aneh kita menemukan seorang ahli
ekonomi yang saat pendidikan awalnya merupakan ahli fisika. Pada
sebagian sistem pendidikan kita, hal ini seringkali bukan sesuatu yang
157