Page 304 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 304

 Menurut Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 Bab I Pasal 1:
Menyebutkan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang maha Esa.
Pasal 2:
Menyebutkan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilaksanakan menurut
hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.
Dengan demikian, perkawinan menurut pandangan Hindu bukanlah sekedar legalitas hubungan biologis semata, tetapi merupakan suatu peningkatan nilai berdasarkan hukum Agama, karena Wiwaha Samkara adalah merupakan upacara sakral atau skralisasi peristiwa kemanusiaan yang bersifat wajib. Keluarga bahagia yang menjadi tujuan Wiwaha Samkara dalam terminologi Hindu disebut keluarga Sukhinah, yaitu merupakan unsur yang sangat menentukan terbentuknya masyarakat sehat (sane society). Keluarga Sukhinah disebut keluarga yang sejahtera. Kata keluarga berasal dari bahasa Sanskerta dari urat kata “kula” yang artinya abadi atau hamba dan “warga” artinya jalinan/ikatan pengabdian. Keluarga artinya jalinan/ikatan pengabdian seorang suami, istri dan anak. Jadi, keluarga adalah persatuan yang terjalin di antara seluruh anggota keluarga dalam rangka pengabdiannya kepada amanat dasar yang mesti diemban oleh keluarga yang bersangkutan. Sedangkan kata “sejahtera” yang berarti segala kebutuhan lahir dan bathin yaitu: Bhoga, Upabhoga, Paribhoga yaitu sandang,
298 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13




























































































   302   303   304   305   306