Page 122 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 122
Jumlah penganut agama Khonghucu di Indonesia pada tahun 1967 sekitar tiga juta orang. Kemudian berdasarkan hasil sensus penduduk yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 1971, penganut agama Khonghucu tercatat 0,6 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia di Jawa, dan 1,2 persen di luar Jawa. Untuk seluruh Indonesia para penganut agama Khonghucu sebanyak 999.200 jiwa (0,8 persen dari seluruh penduduk Indonesia). Sementara jumlah penduduk etnis Zhonghoa pada tahun 1999 mencapai 4-5 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Namun oleh karena situasi politik di Indonesia dengan berbagai macam peraturan yang menghambat perkembangan agama Khonghucu pada saat itu, maka jumlah penganut agama Khonghucu telah banyak berkurang.
Hal ini disebabkan oleh karena adanya pembatasan-pembatasan, misalnya di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan, mendirikan tempat ibadah, tidak dicantumkannya agama Khonghucu pada kolom agama di KTP, pencatatan perkawinan di Kantor Catatan Sipil, termasuk tidak diperbolehkannya pelajaran agama Khonghucu di sekolah-sekolah. Semua itu menjadikan hambatan bagi para penganut agama Khonghucu. Hal ini sebenarnya sangat bertentangan dengan falsafah Negara kita yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 29 yang telah memberikan jaminan dan kebebasan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memeluk agama dan melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Terlebih lagi hal ini sangat bertentangan dengan Undang-Undang tentang hak-hak azazi manusia, karena kebebasan beragama sebenarnya adalah merupakan hak yang paling hakiki bagi umat manusia di dalam menjalin hubungan mereka dengan Sang Pencipta-Nya yaitu Tian Yang Maha Esa. Agama bukan pemberian oleh suatu Negara, melainkan suatu keyakinan dari umatnya yang mempercayainya. Oleh karena itu, selayaknya Negara tidak mencampuri ataupun membatasinya.
Secara resmi dan berdasarkan hukum (de facto dan de jure) pengakuan terhadap agama Khonghucu di Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pancasila, sila yang pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa.”
2. Undang-Undang Dasar 1945, pasal 28 E (setelah adanya perubahan UUD 1945 oleh MPR): Ayat (I) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agama dan keyakinannya masing-masing. Ayat (2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
116
| Kelas X SMA/SMK