Page 133 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 133

        Menjadi jelas bahwa Kelenteng sudah ada jauh sebelum jaman Nabi Kongzi. Bukti sejarah menyatakan peninggalan Dinasti Shang (1766 SM – 1122 SM.) sudah ada Kelenteng. Sementara Kongmiao sebagai tempat ibadah dan penghormatan kepada Nabi Kongzi yang pertama dibangun tahun 478 SM. Hal penting lain adalah bahwa jauh sebelum maraknya pembangunan Kelenteng di masa Dinasti Tang (618 – 905), pembangunan Kongmiao sudah hampir merata di seluruh kota di daratan China.
Kong Miao bersama-sama dengan Kongfu (tempat tinggal keturunan Nabi Kongzi) dan Konglin (taman makam Nabi Kongzi dan keturunannya) dikenal dengan ‘Tiga Kong, dan merupakan warisan sejarah dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Di dalam ‘Tiga Kong, tersebut terdapat 460 balariung, aula, altar dan pavilion, 54 buah pintu gapura dan 1.200 pohon berusia ribuan tahun serta prasasti tulis bersejarah sebanyak lebih dari 2.000 buah.
Kelenteng sengaja dibangun di dekat pasar dan di bukit-bukit agar masyarakat mudah menemukannya. Orang-orang yang bertempat tinggal dekat pasar atau tempat ramai mudah menemukan Kelenteng. Para petani yang bertempat tinggal di pedesaan juga mudah menemukan Kelenteng, mereka bisa beribadah dan belajar di Kelenteng. Para penjaga Kelenteng seharusnya orang yang berpengetahuan luas dan mendalam sehingga dapat membantu umat agama yang beribadah di Kelenteng sehingga pelaksanaan ibadah atau sembahyang dapat berjalan dengan khusuk.
Di zaman kemudian (dua ratus tahun setelah zaman Nabi Kongzi), seorang tokoh bernama Xunzi (326-233 SM.) meneruskan penyebaran agama Khonghucu. Xunzi menyatakan (dalam tulisannya) bahwa para kaisar yang baru naik tahta diwajibkan membangun 7 buah Kelenteng besar, para gubernur yang baru dilantik diwajibkan membangun 5 buah Kelenteng di wilayahnya, dan para bupati yang baru dilantik diwajibkan membangun 3 buah Kelenteng di wilayahnya. Dengan demikian, di Zhongguo (Tiongkok) sejak jaman dahulu sudah banyak Kelenteng sebagai tempat ibadah umat Khonghucu juga tempat umat Khonghucu mempelajari kehidupan dan kebudayaan.
3. Para Suci (Shen Ming) dalam Kelenteng
Banyak orang datang ke Kelenteng dengan beragam motivasi. Ada yang ingin bersembahyang mengucap syukur kehadirat Huang Tian dan kepada para Shen Ming; namun banyak pula yang datang meminta petunjuk kepada para Shen Ming untuk mengatasi permasalahan seperti masalah bisnis, rumah tangga, mengobati penyakit dan bahkan sampai mencari jodoh!
 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 127
        



























































































   131   132   133   134   135