Page 153 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 153

        F. Toleransi dalam Perbedaan
Sumber konflik terbesar satu-satunya adalah seseorang atau satu group yang memaksakan nilai-nilai dan harapan atas orang lain/group lain.
Kata toleransi berasal dan bahasa Latin, yaitu tolerare, artinya: Sikap sabar membiarkan sesuatu, menahan diri dan berlapang dada atas perbedaan dengan orang lain.
 Referensi
Toleransi adalah prinsip utama bermasyarakat, toleransi adalah jiwa yang menyimpan pemikiran terbaik dan yang dipikirkan oleh semua orang. (Hellen Keller)
Toleransi antar umat beragama berarti: Sikap sabar membiarkan orang lain memiliki keyakinan lain dan melakukan yang lain sehubungan dengan agama/kepercayaan yang diyakininya itu.
Kita harus memiliki sikap sabar/menahan diri melihat orang lain melakukan sesuatu yang berbeda dengan kita dalam segala hal. Memaksakan kehendak kita kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan kita, hal ini menunjukan bahwa kita tidak tidak memiliki sikap sabar/menahan diri (toleran) kepada pihak lain yang berbeda dengan kita.
Memang suatu kenyataan dan sejarah telah menunjukkan bahwa peradaban dunia pernah diwarnai berbagai konflik, perselisihan bahkan peperangan yang menyangkut relasi antar etnik dan agama yang terkadang demikian mengerikan dan berkepanjangan.
Setiap orang memang memiliki hak untuk menilai bahwa dirinya lebih baik dari orang lain (paling tidak dalam hal-hal tertentu). Setiap bangsa berhak menyatakan bahwa bangsanya lebih hebat dari bangsa lain, dan setiap penganut suatu agama berhak menyakini bahwa agamamya lebih lebih baik dari agama yang lainnya. Sebuah perusahaan berhak menyatakan bahwa produknya lebih baik dari produk yang lain. Semua itu wajar dan memang semua memiliki hak untuk menyatakan hal itu. Tetapi menjadi tidak etis bila kemudian mereka menyatakan bahwa yang lain adalah buruk.
Kita tidak perlu menutup mata atas segala kekurangan-kekurangan yang kita miliki. Rivalitas, kecemburuan, sombong, sok paling tahu dan paling benar justru sering dijumpai di antara umat yang mengaku telah berteguh dalam satu agama yang mereka bilang paling hebat. Nabi Kongzi bersabda: “Sesungguhnya kemuliaan seseorang itu tergantung
 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 147
        























































































   151   152   153   154   155