Page 43 - e-Modul Sejarah SMK MST-2
P. 43
menggembosi pilihan politik yang justru 3. Kehidupan Ekonomi pada masa
menguatkan Golkar. Pemerintahan Orde Baru
Pembangunan yang Masif
Ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan
Pemerintah Orde Baru menempatkan Orde Baru dapat bangkit dalam waktu singkat.
pembangunan infrastruktur fisik dan non-fisik Disokong oleh aliran modal yang dibuka lebar
sebagai prioritas tertinggi. Hal ini merupakan dan bantuan internasional melalui konsorsium
respon atas kekacauan ekonomi yang terjadi IGGI, Orde Baru dapat menstabilkan
pasca 1965. Pemerintah membuka keran modal perekonomian bahkan sebelum tahun 1970.
asing dan dalam negeri untuk masuk dan Pemerintah melakukan pengawasan ketat,
membuka usaha di Indonesia. Diharapkan dengan peningkatan pajak, penghematan dan pembatasan
mengalirnya modal ini, pembangunan dapat kredit, serta penundaan pembayaran utang luar
berlangsung dengan lancer dan perekonomian negeri. Kebijakan ini merupakan rehabilitasi dan
kembali normal. Pembangunan nasional stabilisasi sebelum beralih ke fase pembangunan
dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Lima melalui Repelita.
Tahun (Repelita) yang setiap periodenya memiliki
fokus dan tujuan tersendiri. Sampai dengan Pembangunan ekonomi nasional melalui Repelita
pertengahan dekade 90-an, Indonesia didasarkan atas pemerataan pembangunan,
mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang Pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional.
menggembirakan. Program Repelita dinilai sukses memberikan
dampak positif pada perekonomian nasional.
Pemerintahan Sentralistik
• Repelita I (1969-1974), menekankan pada
Sistem pemerintahan yang sentralistik ini pada pertanian dan infrastruktur dan pemenuhan
dasarnya telah berjalan sejak kemerdekaan kebutuhan dasar masyarakat.
Indonesia. Hal ini dikarenakan masih belum • Repelita II (1974-1979), menekankan pada
rekatnya sistem kenegaraan sampai ke daerah- pemerataan pembangunan di luar Jawa, Bali,
daerah. Pada masa Orde Baru, kebijakan ini dan Madura salah satunya melalui
masih ada dalam kebijakan ekonomi dan transmigrasi.
pembangunan, serta penerapan kebijakan politik. • Repelita III (1979-1984), menekankan pada
Pemerintahan yang sentralistik ini menguatkan industri padat karya dalam rangka
cengkeraman pusat terhadap daerah, karena meningkatkan ekspor.
ketergantungan yang tinggi atas keputusan • Repelita IV (1984-1989), menekankan pada
pemerintah pusat. Meski begitu, hal ini dikurangi penciptaan lapangan kerja baru terutama
sedikit demi sedikit walaupun tidak banyak dalam bidang industri.
terlihat. • Repelita V (1989-1994), menekankan pada
pembangunan sector transportasi,
komunikasi, dan pendidikan.
Co e-Modul SMK kls X 43
Sejarah Indonesia Bab-1 Semester 2