Page 152 - Microsoft Word - E-BOOK BEST PRACTICE_DARI FILM PENDEK HINGGA PANDAI SIKEK
P. 152
mentransfer ilmu dengan jumlah peserta yang dibatasi 40
siswa dengan dibantu satu orang asisten bahkan ada 6 orang
siswa laki laki yang ingin ikut berpasrtisipasi.
Kegiatan pembelajaran dilakukan setiap jumat dan sabtu
pada jam ekstrakurikuler, sehabis shalat jum’at sampai pukul
17.00 wib siswa betah berlama lama di dalam ruangan aula
mempelajari Teknik merajut tas. Minggu berikutnya siswa
mulai diajarkan mengaplikasikan motif rajutan sederhana
kedalam bentuk tas. Pada bulan pertama kendala yang
dihadapi adalah masih kaku dan lambat sistem bongkar ulang
agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Dengan sistem
bongkar ulang menjadikan siswa hafal dan mulai terbiasa
mulai menaklukan jemari yang kaku dalam memegang
hakpen (jarum).
Dengan pendekatan face to face penulis menampilkan
video dengan bantuan video editor membalikan video dari kiri
menjadi kanan,sehingga Teknik yang diajarkan benar benar
real, dengan bantuan asisten penulis mengerahkan tenaga
untuk bisa mentransfer ketrampilan merajut pada siswa.
Pada bulan kedua mulai menaunjukan hasil siswa sudah
mampu mengembangkan Teknik dan membaca pola
sederhana sehingga karya mereka mulai Nampak setengah
jadi. Pada awal bulan ketiga karya siswa ditargetkan sudah
jadi dan siap di finishing untuk dipamerkan di acara pagelaran
seni GSMS Propinsi Kepulauan Riau tahun 2018. Hingga
minggu terakhir siswa sudah merampungkan hasil karya
mereka menjadi sebuah bentuk tas yang utuh.
Dalam mengembangkan ketrampilan mereka yang
mempunyai nilai seni bahkan bernilai jual untuk
136 | 62 Guru Peneliti Terbaik