Page 196 - Microsoft Word - E-BOOK BEST PRACTICE_DARI FILM PENDEK HINGGA PANDAI SIKEK
P. 196
Pembuatan film pendek adalah kegiatan mandiri kelas
bahasa. Menindaklanjuti proses pembelajaran mata pelajaran
sastra Indonesia, mengapresiasi naskah drama. Namun,
muncul ide segar bagaimana jika naskah hasil kerja kelompok
dibuat sebagai film pendek. Awal‐awal kami mendampingi
mereka ada banyak kesulitan, rintangan, dan halangan yang
harus mereka lalui. Di antaranya adalah tidak ada perangkat
pembelajaran pembuatan film ini. Kedua, siswa tidak memiliki
bekal pengetahuan yang cukup serta pengalaman di bidang
teknologi. Ketiga, waktu pembuatan film yang terbatas,
antara kegiatan sekolah dan pesantren. Keempat, biayanya
tidak sedikit. Kelima, izin dari sekolah saat KBM berlangsung
maupun kegiatan di pesantren masing‐masing. Namun,
semua kesulitan itu menjadi mudah dengan bekal semangat
siswa kelas bahasa.
Siswa yang tidak terbiasa membaca lantas dipaksa
membaca. Sebagai guru ini adalah sebuah tantangan yang
tidak mudah. Maka perlu dicari trik supaya mereka suka
membaca. Saat pembelajaran naskah drama, siswa diminta
secara berkelompok membaca dan memahami naskah.
Dilanjutkan dengan menceritakan kembali naskah yang sudah
dibaca di depan kelas. Berbeda cara kali ini. Bukan
membacakan tapi mereka disuruh memerankan dan
mendialogkan sesuai dengan naskah yang dibacanya. Itulah
kenapa berkelompok. Karena di dalam naskah biasanya lebih
dari satu tokoh.
Ternyata kemampuan mereka di luar dugaan. Mereka
sangat antusias memerankan tokoh masing‐masing sesuai
dengan naskah yang dibaca. Mereka sangat senang
180 | 62 Guru Peneliti Terbaik