Page 245 - Microsoft Word - E-BOOK BEST PRACTICE_DARI FILM PENDEK HINGGA PANDAI SIKEK
P. 245

matematika tidak mudah diamati dan dipahami dengan panca
              indera.  Dengan  demikian,  tidak  mengherankan  jika
              matematika  tidak  mudah  dipahami  oleh  sebagian  peserta
              didik, khususnya peserta didik tingkat sekolah dasar.
                  Dalam  pembelajaran  matematika  yang  abstrak,  seorang
              guru  harus  mampu  menemukan  cara  terbaik  dalam
              menyampaikan konsep matematika yang diajarkannya. Pada
              kenyataannya  hingga  saat  ini  masih  ada  guru  yang
              memberikan  konsep‐konsep  matematika  sesuai  jalan
              pikirannya, tanpa memperhatikan bahwa jalan pikiran peserta
              didik  berbeda  dengan  jalan  pikiran  orang  dewasa  dalam
              memahami konsep matematika yang abstrak, selain itu, cara
              guru  menyampaikan  materi  juga  masih  menggunakan
              metode ceramah konvensional, seperti menuliskan langkah –
              langkah  atau  rumus  dipapan  tulis,  kemudian  peserta  didik
              mencoba  di  buku  masing  –  masing,  tanpa  media  atau  alat
              peraga. Keadaan seperti ini diindikasikan menjadi salah satu

              faktor   yang   menyebabkan      rendahnya    hasil   belajar
              matematika  peserta  didik.  Untuk  itulah  seorang  guru  perlu
              menggunakan  alat  peraga  dalam  pembelajaran  terutama
              matematika.  Hal  ini  bertujuan  untuk  mengkongkritkan  hal
              yang masih abstrak pada benak peserta didik.
                  Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga
              maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan
              tentang arti konsep. Menurut Suherman dalam Hidayat Asep
              (2016)  bahwa  dalam  pembelajaran  matematika  kita  sering
              menggunakan  alat  peraga,  dengan  menggunakan  alat
              peraga, maka:





                                   Dari Film Pendek Hingga Pandai Sikek | 229
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250