Page 52 - Microsoft Word - E-BOOK BEST PRACTICE_DARI FILM PENDEK HINGGA PANDAI SIKEK
P. 52

Sejak  saya  pindah  tugas  mengajar  dari  kepulauan  ke
             daerah kota, banyak hal yang diperoleh dan dapat dijadikan
             pelajaran  dalam  rangka  mengembangkan  diri.  Beragam
             keadaan  sekolah  dan  warganya  relatif  berbeda  antara
             sekolah di  kepulauan dan  di  perkotaan.  Fasilitas  yang  serba
             ada,  terutama  yang  dimiliki  dan  dibawa  siswa  ke  sekolah
             menjadi pembeda utama kedaan siswa‐siswa saya.
                 Hampir  setiap  siswa  di  sekolah  baru,  membawa
             handphone  yang  relatif  baru.  Gadget  telah  menjadi  barang
             biasa bagi anak kota dan biasa pula dibawa ke dalam kelas.
             Apakah gadget itu? Sayapun cukup lama hanya mengenal dan
             memanfaatkan  fungsinya  daripada  memahami  definisinya.
             Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris,
             yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi
             khusus.  Dalam  bahasa  Indonesia,  gadget  disebut  sebagai
             “acang.”  Salah  satu  hal  yang  membedakan  gadget  dengan
             perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan.”

                 Pemandangan yang kurang biasa adalah masih ada guru
             yang “merampas” hak anak untuk memegang gadget mereka
             di  dalam  kelas.  Semua  gadget  dan  HP  dikumpulkan  di  meja
             guru. Alasannya klasik. Siswa dikhawatirkan bermain HP saat
             pembelajaran  berlangsung.  Ironisnya,  kadang  justru  gurulah
             yang  asyik  bermain  HP  di  dalam  kelas  saat  KBM  masih
             berlangsung.
                 Hal  inilah  yang  menarik  minat  saya  untuk  melakukan
             langkah  progresif  mengubah  mind  set  guru  bahwa  siswa
             harus  merdeka  dengan  apa  yang  mereka  miliki.  Guru  justru
             harus  mampu  menggunakan  fasilitas  itu  untuk  mendukung
             proses pembelajaran.



             36 | 62 Guru Peneliti Terbaik
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57