Page 12 - Microsoft Word - PERCOBAAN 1 inkuiri
P. 12

∆
                               Ketidakpastian relatif dalam % ( )sekitar 0,1% berlaku atas 4 AB (11)


                                                              ∆
                               Ketidakpastian relatif dalam % ( )sekitar 1% berlaku atas 3 AB  (12)

                                                              ∆
                               Ketidakpastian relatif dalam % ( )sekitar 10% berlaku atas 2 AB  (13)


                        Jumlah  ini  harus  sesuai  ketepatannya  yang  dicapai  dalam  pengukuran  agar
                        pembaca  yang  membaca  hasil  laporan  itu  tidak  keliru  pada  tingkat  ketelitian

                        pengukuran tersebut. Secara


                               persamaan dituliskan sebagai berikut:


                                                                  ∆
                                      Angka Berarti (AB) =  1 log                        (14)

                        Contoh:

                               Ketidakpastian relatif pada pengukuran T 1 adalah


                                      KR =     ,   x 100% = 1,72% menggunakan 3 angka berarti
                                               ,


                               Ketidakpastian relaif untuk pengukuran T 2  adalah


                                      KR =     ,   x 100% = 1,72% menggunakan 4 angka berarti
                                               ,
                        5.   Teori Rambat Ralat (Ralat)

                               Rambat ralat adalah ralat yang diperoleh dari ralat besaran turunan yang
                        diukur tidak langsung. Sebab ralat rambat terdiri atas relasi penjumlahan, relasi

                        pengurangan, relasi perkalian, relasi pembagian dan relasi perpangkatan. Di atas
                        telah  dijelaskan  tentang  bagaimana  cara  menentukan  dan  menuliskan  hasil

                        pengukuran langsung baik untuk pengukuran tunggal maupun untuk pengukuran
                        berulang.


                               Namun  demikian,  ada  sesuatu  hasil  pengukuran  yang  diperoleh  dengan

                        melalui suatu perhitungan. Sebagai contoh sebuah benda bepindah sejauh 10,00

                        meter  diukur dengan  mistar,  menempuh  waktu  perpindahan  sebesar  5,00  sekon
                        menggunakan stopwatch. Hasil pengukuran sebagai berikut:


                               Perpindahan (s) = 10, 00 m
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17