Page 8 - Microsoft Word - PERCOBAAN 1 inkuiri
P. 8

skala terkecil pada alat ukur.
                               Dalam  praktikum  fisika,  selain  dari  pengukuran  tunggal  pengukuran

                        besaran juga dilakukan secara berulang kali (2 atau 3 kali saja) dan pengulangan
                        lebih  dari  3  kali.Hal  ini  dilakukan  untuk  mendapatkan  nilai  terbaik  dari

                        pengukuran tersebut.Dengan demikian, pengukuran berulang adalah pengukuran

                        yang dilakukan beberapa kali atau berulang-ulang (2 atau 3 kali dan lebih dari 3
                        kali).Dalam  pengukuran  berulang,  pengganti  nilai  benar  adalah  nilai  rata-rata

                        dari hasil pengukuran.Jika suatu besaran fisis diukur sebanyak N kali, maka nilai
                        rata-rata dari pengukuran tersebut dihitung.



                        5. Pengolahan Hasil Pengukuran
                               Dalam  sebuah  eksperimen  di  mana  tujuan  pokoknya  adalah  melakukan
                        pengukuran-pengukuran  untuk  memperoleh  data,  tentu  saja  langkah  berikutnya

                        setelah data tersebut diperoleh adalah mengerjakan pengolahan  data. Pada tahap
                        pengolahan  data  hasil  pengukuran  ini  harus  memperhatikan  ketidakpastian  dari

                        masing-masing  variabel  fisis  yang  terlibat  (data),  memperhatikan  apakah
                        perhitungan-perhitungan  yang  dilakukan  sudah  memenuhi  kaidah-kaidah  angka

                        penting  (significant  figure),  serta  bagaimana  ketidakpastian  masing-masing

                        variabel fisis diperhitungkan (perambatan ralat).

                        1.  Ketidakpastian Mutlak

                           Presisi pengukuran merupakan hal yang sangat penting dalam ilmu fisika untuk

                        mendapatkan  hasil  kebenaran.Hasil  pengukuran  selalu  mempunyai  derajat
                        ketidakpastian, dalam hal ini tidak ada pengukuran yang mutlak kebenarannya dan

                        tepat.  Kesalahan-kesalahan  dalam  pengukuran  menyebabkan  hasil  pengukuran
                        tidak  bisa dipastikan sempurna.  Dengan kata  lain,  terdapat  suatu  ketidakpastian

                        dalam  pengukuran.  Oleh  karena  itu,  kesalahan  itu  pasti  mutlak  dalam

                        pengukuran.Ketidakpastian mutlak (KM) adalah kesalahan terbesar yang mungkin
                        timbul dalam pengukuran. Dalam melaporkan hasil pengukuran dituliskan sebagai

                        berikut:

                                      X = (x±∆  )[X]                                            (1)


                        Sedangkan pengukuran berganda berlaku
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13