Page 6 - Microsoft Word - PERCOBAAN 1 inkuiri
P. 6
Kesalahan sistematis dapat menyebabkan hasil pengukuran menyimpang dari
hasil sebenarnya dan simpangan tersebut mempunyai arah tertentu. Beberapa
contoh kesalahan sistematis antaralain:
1. kesalahan titik nol, artinya kesalahan yang terjadi karena titik nol skala
tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk, atau jarum penunjuk pada
alat ukur tidak kembali tepat pada angka nol. Bila sudah diatur maksimal
tetapi tidak tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus
diperhitungkan selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan
pembacaan skala.
2. adanya penafsiran nilai skala terkecil (least count) yang ditimbulkan oleh
keterbatasan alat ukur tersebut.
3. kesalahan kalibrasi (faktor alat), kesalahan ini terjadi pada saat pembuatan
produk dimana cara memberi nilai skala alat tidak sesuai sehingga
berakibat setiap kali alat digunakan. Hal ini dapat diketahui dengan cara
membandingkan alat yang tidak sesuai skalanya dengan alat standar yang
baku.
4. kelelahan alat, dikarenakan alat sering dipakai terus menerus sehingga
tidak akurat lagi hasilnya dan bahkan tidak berfungsi kembali dengan baik.
Contohnya pegas yang mulai mengendur dan melembek pada percobaan
konstanta pegas, jarum penunjuk pada voltmeter bergesekan dengan garis
skala, penggunaan baterai sebagai sumber tegangan pada multimeter
digital yang kalah dan haus, melemahnya pegas yang digunakan pada
neraca pegas sehingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk dan
sebagainya.
5. kondisi saat mengukur dan mengamati atau sering disebut kesalahan
karena lingkungan (environmental errors). Penggunaan alat ukur pada saat
keadaan yang berbeda dengan keadaan pada waktu alat dikalibrasi (misal
efek perubahan suhu, kelembaman udara, tekanan udara luar, ruang yang
berbeda, medan elektromagnetik) akan menyebabkan terjadinya kesalahan.
Kesalahan karena lingkungan (environmental errors) yakni jenis kesalahan
akibat dari keadaan luar yang berpengaruh terhadap instrumen seperti
contohtersebut.