Page 4 - PAH 7.5
P. 4
Hal yang menarik dalam prasasti Yupa adalah keterangan mengenai
kakek Mulawarman yang bernama Kudungga. Kudungga yang memiliki
arti penguasa lokal, sudah mulai mendapat pengaruh Hindu-Buddha dan
daerahnya berubah menjadi sistem kerajaan. Walaupun sudah mendapat
pengaruh Hindu-Buddha namanya tetap Kudungga, berbeda dengan
puteranya yang bernama Aswawarman dan cucunya yang bernama
Mulawarman.
Salah satu di antara yupa tersebut memberi informasi penting tentang
silsilah Raja Mulawarman. Diterangkan bahwa Kudungga mempunyai putra
bernama Aswawarman. Raja Aswawarman dikatakan seperti Dewa Ansuman
(Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga anak, tetapi yang terkenal
adalah Mulawarman. Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja terbesar di
Kutai. Ia pemeluk agama Hindu-Siwa yang setia. Tempat sucinya dinamakan
Waprakeswara. Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum
Brahmana dan rakyat. Raja Mulawarman sangat dermawan. Ia mengadakan
kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk para Brahmana. Oleh karena itu,
sebagai rasa terima kasih dan sebagai peringatan terhadap upacara kurban
tersebut, para Brahmana mendirikan sebuah yupa yang diberi nama Prasasti
Muarakaman.
Gambar 5.3 Prasasti Muarakaman V
Sumber: museumnasional.or.id/Koleksi Museum Nasional (2019)
114 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII