Page 8 - PAH 7.5
P. 8

1.  Prasasti Tugu

                 Prasasti Tugu ditemukan di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu, DKI Jakarta.
                 Prasasti ini menceritakan tentang penggalian Sungai Candrabhaga sebagai
                 upaya  untuk   mencegah   terjadinya  banjir.  Perhatikan isi Prasasti Tugu
                 berikut.

                         Dulu (kali   yang  bernama) Candrabhaga      telah  digali  oleh
                     Maharaja  yang  mulia  dan  mempunyai   lengan  kencang  dan  kuat,

                     (yakni Raja  Purnawarman),  untuk  mengalirkannya  ke  laut,  setelah
                     (kali ini) sampai di istana kerajaan yang termashur. Pada tahun ke-22
                     dari  tahta  Yang  Mulia  Raja  Purnawarman  yang  berkilauan-kilauan

                     karena  kepandaian  dan  kebijaksanaannya  serta  menjadi  panji-panji
                     segala  raja,  (maka  sekarang) beliau memerintahkan  pula  menggali
                     kali yang permai dan berair jernih, Gomati namanya, setelah kali itu
                     mengalir di tengah-tengah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pandeta
                     Nenekda (Sang Purnawarman). Pekerjaan ini dimulai pada hari yang

                     baik,  tanggal  delapan  paroh  gelap  bulan  Phalguna  dan  selesai  pada
                     tanggal  13  paroh  terang  bulan  Caitra,  jadi  hanya  dalam  21  hari
                     saja, sedang galian itu panjangnya 6.122 busur (± 11 km). Selamatan

                     baginya  dilakukan  oleh  brahmana  disertai  persembahan  1.000  ekor
                     sapi”.

                     Dari isi prasasti Tugu  tersebut  dapat  disimpulkan bahwa  pada  masa
                 pemerintahan  Raja  Purnawarman yang ke-22,     terjadi penggalian sungai
                 Gomati didekat  sungai Candrabhaga,   selama  21  hari dan diakhiri dengan

                 mempersembahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana.

                 2.  Prasasti Ciaruteun

                 Prasasti Ciaruteun ditemukan di Kampung Muara,       Desa  Ciaruteun Hilir,
                 Cibungbulang, Bogor. Prasasti ini terdiri atas 2 bagian, yaitu Inskripsi (batu
                 bertulis)  A  yang pahatannya  terdiri atas  empat  baris  tulisan berakasara
                 Pallawa  dan Bahasa  Sanskerta,  dan Inskripsi (batu  bertulis)  B  yang terdiri

                 atas  satu  baris,  tulisannya  tidak  dapat  dibaca  dengan jelas.  Inskripsi ini
                 disertai pula gambar sepasang telapak kaki.



                 118 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13