Page 39 - MODUL APRESIASI PROSA Berbasis kearifan Lokal Batak Toba
P. 39

sangat marah ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-

      sisa. Amarahnya makin bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia
      yang memakan sebagian besar dari nasinya itu. Kesabaran si ayah jadi

      hilang dan dia pukul  anaknya sambil  mengatakan:  “Anak kurang ajar.
      Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak keturunan perempuan yang

      berasal dari ikan!



            Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah.

      Kepada  ibunya  dia  mengadukan  bahwa  dia  dipukuli  ayahnya.  Semua
      kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya di ceritakan pula.

      Mendengar  cerita  anaknya  itu,  si  ibu  sedih  sekali,  terutama  karena
      suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia

      ucapkan kepada anaknya itu. Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi
      mendaki  bukit  yang  terletak  tidak  begitu  jauh  dari  rumah  mereka  dan

      memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa

      bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-
      lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.



            Ketika  tampak  oleh  sang  ibu  anaknya  sudah  hampir  sampai  ke

      puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit, dia pun berlari menuju
      sungai yang tidak begitu jauh letaknya dari rumah mereka itu. Ketika dia

      tiba  di  tepi  sungai  itu  kilat  menyambar  disertai  bunyi  guruh  yang
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44