Page 10 - E-BOOK SOSIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO
P. 10
E-BOOK SOSIOLOGI SMA KELAS XI SMA NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO
Disintegrasi Sosial
Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Pada dasarnya, perubahan merupakan proses
modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan yang terjadi
dalam masyarakat disebut perubahan sosial, yaitu gejala urnum yang terjadi sepanjang masa
pada setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia
yang selalu ingin mengadakan perubahan. Albert O. Hirschman mengatakan bahwa
kebosanan manusia merupakan penyebab dari perubahan. Manusia selalu tidak puas dengan
apa yang telah dicapainya. la selalu mencari sesuatu yang baru, bagaimana mengubah suatu
keadaan agar Iebih baik. Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin berubah, aktif,
kreatif, inovatif, agresif, selalu berkembang, dan responsif terhadap perubahan yang terjadi
di masyarakat.
Perubahan sosial memiliki makna yang luas dan mencakup berbagai segi kehidupan, seperti
ekonomi, sosial, dan politik. Oleh karena itu, perubahan sosial budaya yang terjadi dalam
suatu masyarakat menyangkut perubahan nilai, pola perilaku, organisasi sosial, pelapisan
sosial, kekuasaan, serta segi kemasyarakatan lainnya. Menurut Selo Soemardjan, perubahan
sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat
yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial dapat pula berupa kemajuan (progress) atau kemunduran (regress). Dalam
rupa kemajuan, perubahan yang terjadi dalam masyarakat mampu menciptakan kemudahan
bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan disini dapat diartikan
sebagai proses pernbangunan masyarakat ke arah yang Iebih bak. Dalam rupa kemunduran,
perubahan yang terjadi dalam masyarakat pada aspek tertentu membawa pengaruh yang
kurang menguntungkan. Misalnya, penggunaan tenaga mesin di pedesaan mengakibatkan
nilai kegotong royongan masyarakat menjadi luntur, bahkan hilang. Contoh Iain, penemuan
teknologi selain menguntungkan manusia juga dapat merugikan (positif dan negatif, seperti
halnya dengan penemuan nuklir). Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat.
Kondisi ini disebut sebagai disorganisasi atau disintegrasi sosial. Awal terjadinya kondisi ini
adalah situasi di mana ada ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat
karena salah satu unsur dalam sistem masyarakat tidak berfungsi dengan baik.
Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itü lamakelamaan akan
menjadi chaos (kacau). Pada keadaan yang demikian, akan dijumpai anomie (tanpa aturan),
yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik
dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah. Hal itü berakibat pada
ketidakmampuan anggota masyarakat untuk mengukur tindakan-tindakannya. Mereka tidak
mampu melihat dengan jelas batasan antara yang baik dan buruk.
DWI RACHMAWATI, S.SOS., M.SI 10