Page 37 - ACTIVE EDISI FEBRUARI 2109
P. 37
KORPORASI
OPTIMALKAN BEYOND COMPLIANCE,
Pupuk Kaltim Siapkan Rancangan Analisis Penilaian Daur Hidup
upuk Kaltim siapkan rancangan analisis produk perusahaan secara lengkap terhadap lingkungan,
Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment/ mulai dari penyediaan bahan dasar, proses pengolahan,
LCA), guna mendorong optimalisasi penerapan distribusi, hingga penjualan ke konsumen. Teknik ini
PBeyond Compliance dalam mempertahankan menggunakan kompilasi dan analisis data input serta
Proper Nasional peringkat emas yang berhasil diraih output pada sistem produksi, evaluasi efek lingkungan
perusahaan dua kali berturut pada 2017 dan 2018. Hal itu potensial yang berkaitan erat dengan input dan output,
didasari penilaian proper dari Kementerian Lingkungan serta melakukan interpretasi dari hasil kompilasi dan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, yang menambahkan analisis, termasuk hasil penilaian sejumlah efek yang
kriteria LCA setelah terbitnya revisi Peraturan Menteri berhubungan dengan tujuan LCA.
Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2014. Penerapan
Penilaian Daur Hidup (LCA) menjadi salah satu kriteria Khusus Proper, penyusunan LCA mengikuti kerangka
penilaian yang dikembangkan, khususnya terkait aspek perspektif serta kerangka kerja SNI ISO 14040:2016 tentang
lebih dari ketaatan. Manajemen Lingkungan dan Penilaian Daur Hidup, yakni
perusahaan dapat menyusun dan menyampaikan laporan
Penilaian Daur Hidup ditujukan untuk mengidentifikasi, pelaksanaan LCA, serta mempunyai personal yang
menghitung keberlanjutan penggunaan sumber daya memiliki kompetensi dan sertifikasi. “Dua hal tersebut
alam, pembuangan pada lingkungan, serta mengevaluasi (penyampaian laporan dan kompetensi personal) memang
dan menerapkan kemungkinan perbaikan lingkungan. sepatutnya dilaksanakan Pupuk Kaltim, utamanya untuk
“Gambaran inilah yang ingin kami dapatkan, utamanya mengukur penerapan Beyond Compliance dari berbagai
terkait aturan penyusunan dokumen LCA sesuai regulasi aspek yang dilaksanakan,” terang Agustinus.
perundangan yang berlaku,” ujar
GM Teknologi Pupuk Kaltim M. Arief Rusdi, saat opening Dilanjutkannya, penyusunan dokumen LCA terdiri
meeting penyusunan LCA di Ruang Meranti Kantor Pusat dari sejumlah pendekatan dan karakteristik, dengan
Pupuk Kaltim pada 23 Januari 2019. menetapkan unit fungsi sebagai basis relatif unit lainnya,
disamping merujuk pada sains, seperti bidang ekonomi,
Dikatakannya, pencapaian Proper Nasional peringkat sosial dan konvensi internasional. Sementara karakteristik
emas yang berhasil diraih Pupuk Kaltim merupakan penyusunan dilakukan melalui sistematika berbasis aspek
prestasi luar biasa, hasil kerja keras dan kerjasama seluruh dan dampak lingkungan pada sistem produk, sifat relatif
karyawan bersama manajemen, baik secara langsung dari studi LCA, kedalaman dan kerangka waktu LCA,
maupun tidak langsung. Dengan mengedepankan aspek ketersediaan sumberdaya, metodologi LCA yang dipilih,
continous improvement dan inovasi di segala bidang, serta persyaratan spesial lain menurut kebutuhan studi.
Pupuk Kaltim terus berupaya maksimal melakukan evaluasi
dan menerapkan kemungkinan perbaikan lingkungan Salah satunya melalui pendekatan Cradle to Grave
di area Perusahaan. “Maka dengan kegiatan ini, Pupuk dalam menilai suatu sistem produk, melalui prosedur
Kaltim berharap memiliki personal dengan kompetensi akuntansi lingkungan holistik dalam mengkuantifikasi serta
dan sertifikasi terkait penyusunan serta evaluasi dokumen mengevaluasi semua limbah yang dibuang ke lingkungan
LCA untuk ke depannya,” tambah Arief Rusdi. dan bahan baku yang dikonsumsi pada keseluruhan daur
hidup. “Sedangkan untuk lingkup studi di Pupuk Kaltim,
Konsultan LCA Agustinus Hariyadi, pada kesempatan itu bisa melalui pembuatan model LCA, melakukan analisa dan
menjelaskan pada dasarnya LCA merupakan metode inventarisasi daur hidup, serta interpretasi hasil penilaian
pengujian pengaruh penyediaan suatu bahan atau dampak siklus hidup (LCIA),” papar Agustinus. (*/vo/nav)
Active Pupuk Kaltim Edisi 30 Februari 2019 37