Page 27 - ACTIVE EDISI JANUARI 2019
P. 27
KORPORASI
Di sisi lain, total pencapaian investasi secara Key
Performance Indicator (KPI) yang mencapai 90% juga
wajib dikejar dari investasi rutin, agar output capaian
mampu naik dari saat ini. Sesuai Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019, investasi rutin
pun diharap sudah melakukan Purchase Order (PO)
terhitung Maret 2019. “Maka dari itu, kita harus segera
duduk bersama mereview apa saja item investasinya.
Termasuk menghadapi disrupsi industri, kita akan
menyasar industri Biofertilizer dengan penjualan Pupuk
Hayati yang juga perlu ditingkatkan,” tandas Satriyo.
Guna mencapai realisasi tersebut, Direktorat Komersil
menekankan agar sinergi yang terjalin lintas direktorat
di Pupuk Kaltim lebih ditingkatkan. Meski capaian
kinerja 2018 menyentuh 200%, Direktur Komersil Pupuk
Kaltim Gatoet Gembiro Noegroho, tetap mengingatkan
seluruh karyawan untuk mempersiapkan diri dengan
baik, utamanya tim pemasaran, agar mampu menjaga
menduduki peringkat terbaik dari seluruh anak usaha stok minimal hingga Maret 2019. “Untuk marketing NPK,
Pupuk Indonesia Grup. Termasuk realisasi Program ratingnya juga harus naik, termasuk pengembangan
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pun harus lebih pasar ritel Non PSO perlu melakukan antisipasi jika
baik, disamping indeks kepuasan lingkungan karyawan subsidi dicabut,” ucap Gatoet.
yang juga wajib meningkat. “Begitu pula inovasi, tahun
ini sudah sangat baik dengan banyaknya penghargaan. Walau diakui Gatoet, tim pemasaran agak kesulitan
Tahun depan harus lebih ditingkatkan lagi, karena menjual NPK karena faktor harga di pasar terbuka.
inovasi adalah titik tolak kita dalam peningkatan kinerja,” Namun kebijakan Pupuk Indonesia yang membolehkan
imbau Meizar. pembukaan pabrik NPK di lokasi pasar dan tak harus di
Bontang, merupakan hal yang sangat dinanti. Termasuk
Sementara Direktorat Produksi, menyasar durasi seluruh penentuan jenis NPK yang dibutuhkan mulut pasar,
perbaikan Turn Around (TA) sesuai rencana dan target, sebagai terobosan dalam peningkatan penjualan
baik untuk mutu, lingkup, maupun anggaran serta waktu produk dengan penyesuaian karakteristik wilayah.
sesuai ketentuan. Khusus Pabrik 5, TA 2019 ditarget “Menyikapi itu, juga telah dibentuk gugus tugas khusus
70 hari, Pabrik 2 ditarget 35 hari dan Pabrik 3 selama sawit non industri dan hortikultura, sebagai penetrasi
35 hari. Dengan mengusahakan pelaksanaan lebih memperkuat pemasaran. Seluruh tim dibagi di seluruh
maju, serta memunimalisir Schedulle dan UnSchedulle wilayah Indonesia, mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Shut Down, agar mampu mencapai realisasi target Sulawesi dan Papua,” pungkas Gatoet. (*/vo/nav)
produksi yang ditetapkan. “Terkait ISO dan proses safety
management juga harus terpenuhi. Masih ada juga
beberapa pekerjaan rumah pada 2019, yakni ISO 45001,
ISO 50001 untuk Pabrik 2, Pabrik 4 dan Pabrik 5, serta
IFA Protect and Sustain dan konsumsi energi,” papar
Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana.
Sejumlah langkah strategis turut dirumuskan Direktorat
Teknik dan Pengembangan, melihat capaian selama
2018 yang terbilang masih rendah. Kondisi tersebut
diakibatkan adanya review kembali proyek NPK Chemical
berkapasitas 500.000 ton per tahun yang sudah ditender,
berdasarkan edaran Pupuk Indonesia. Namun begitu,
dalam waktu dekat, review tersebut diakui Direktur Teknik
dan Pengembangan Pupuk Kaltim Satriyo Nugroho,
segera difinalisasi, dengan kebijakan pembangunan
pabrik dibolehkan Pupuk Indonesia mendekatkan diri
ke mulut pasar (lokasi kebutuhan pupuk). “Ini menjadi
perhatian kita untuk mengkaji bersama dimana lokasi
terbaik yang bisa dibangun (pabrik NPK), karena tidak
harus di Bontang,” terang Satriyo.
Active Pupuk Kaltim Edisi 29 Januari 2019 27