Page 25 - ACTIVE EDISI MARET 2019
P. 25

PEMASARAN

                                                      mengulang kesuksesan demplot bawang putih di
                                                      Sembalun,  Lombok  Timur  beberapa  waktu  lalu,
                                                      dengan hasil panen tiga kali lipat dari sebelumnya.
                                                      Dari maksimal 15 ton per ha, produktivitas pertanian
                                                      bawang putih Sembalun berhasil mencapai kapasitas
                                                      produksi 45 ton per ha. “Kalau hasilnya maksimal,
                                                      tentunya kesejahteraan petani bisa lebih meningkat,
                                                      bahkan (petani) daerah lain pun akan ikut mencontoh.
                                                      Itu sudah terjadi di Sembalun. Makanya Pupuk Kaltim
                                                      tidak ingin tanggung-tanggung mengedukasi petani
                                                      agar lebih produktif,” tambah Slamet.
                                                      Kegiatan ini diapresiasi Pemerintah Kabupaten Bima
                                                      melalui Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian
                                                      dan  Perkebunan  Syahrial  SP.  Dirinya  menyebut
                                                      demplot Pupuk Kaltim sangat dinanti para petani
                                                      untuk  peningkatan  hasil  panen  dengan  mengurangi
                                                      penggunaan Urea secara berlebihan. Apalagi
                                                      Kecamatan Ambalawi merupakan kawasan paling
                                                      prospektif untuk pengembangan bawang merah,
                                                      seperti Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sehingga
                                                      dengan penerapan teknologi pemupukan berimbang
                                                      melalui demplot, hasil yang dicapai sesuai dengan
                                                      harapan. “Kami bangga dengan masyarakat Bima,
                                                      karena berani mencoba hal baru untuk produktivitas
                                                      pertanian. Terima  kasih juga  kepada Pupuk Kaltim
                                                      yang telah memfasilitasi demplot ini dan mengedukasi
                                                      petani untuk menjadi lebih baik,” papar Syahrial.
                                                      Diperkirakan masa tanam hingga panen demplot
                                                      bawang merah selama 70 hari, dengan pendampingan
                                                      berkala oleh tim Pupuk Kaltim bersama penyuluh
                                                      pertanian Kabupaten Bima, didukung ketersediaan
                                                      pupuk melalui distributor resmi untuk tiap perlakuan
                                                      mulai tujuh hari pertama penanaman. (*/vo/nav)



              Perlakuan I (Petani), diterapkan pada lahan 0,25
             Ha,  dengan  komposisi  pemupukan  Urea  (Prill
             Daun Buah) 300Kg/Ha, NPK Phonska 300 Kg/Ha
             dan Pupuk Daun 30 liter/Ha.
              Perlakuan II (Pupuk Kaltim-1) pada lahan 0,25 Ha,
             dengan  komposisi  pemupukan  Urea  (Prill  Daun
             Buah) 300Kg/Ha, NPK Pelangi (16-16-16) 300 Kg/
             Ha, Organik 5000 Kg/Ha dan Ecofert 40 Kg/Ha.
              Perlakuan III (Pupuk Kaltim-2) pada lahan 0,25
             Ha, komposisi pemupukan Urea (Prill Daun
             Buah) 300Kg/Ha, NPK Pelangi (16-16-16) 300 Kg/
             Ha, Organik 5.000Kg/Ha, Ecofert 40 Kg/Ha dan
             Asam Humat PKT 4 liter/Ha.

              Perlakuan IV (Pupuk Kaltim-3) pada lahan 0, 25
             Ha, dengan komposisi Urea (Prill Daun Buah)
             300Kg/Ha, NPK Pelangi (16-16-16) 300Kg/Ha,
             Organik 5.000Kg/Ha, Ecofert 40 Kg/Ha dan POC
             PKT 8 Liter/Ha.







          Active Pupuk Kaltim    Edisi 31    Maret 2019                                     25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30