Page 188 - Toponim sulawesi.indd
P. 188
174 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
pembuatannnya di Kabonga Kecil dan di Tanjung Batu. Pada masa dulu,
kapal-kapal yang dibuat adalah kapal-kapal yang hanya digerakkan oleh
layar, namun sekarang ini telah membuat kapal yang lengkap dengan
motorisasinya atau kapal yang bermesin. Pembuatan kapal di Donggala
membutuhkan waktu proses pengerjaan dari awal hingga siap diturunkan
selama 5 bulan. Tukang pembuatan perahu sebanyak enam (6) orang. Pada
saat proses pengerjaan mereka membagi diri yang terdiri atas seorang ketua
dan yang lainnya sebagai pekerja mengikuti perintah ketuannya. Ketua tim
memiliki tugas yang cukup mudah memastikan kapal selesai sesuai dengan
jadwal. Sedangkan proses pengerjaannya dibuat bersama dengan anggota
yang lain. Saat proses pembuatan tidak ada gambar desain kapal, sehingga
pembuatan murni “imajinasi” seorang tukang secara tradisional.
Sebelum pembuatan kapal, pemilik dan tukang selalu mengadaakan
ritual atau upacara sebelum proses pembuatan dan saat kapal ini siap
diturunkan. Mereka memanggil imam untuk membaca barsanji berdasarkan
kepercayaan Agama Islam karena orang Donggala kebanyakan muslim.
Pembacaan doa diharapkan supaya mereka memberikan keselamatan
dan “pencerahan” saat proses pembuatan perahu. Ada istilah lunas dalam
upacara adat sebelum proses pembuatan sehingga memberkati lunas. Lunas
dianggap sebagai simbol penting dalam desain kapal, sehingga nantinya
lunas menjadi acuan penting di dalam pembentukan kapal. Sementara,
upacara adat setelah proses pembuatan biasanya ditujukan agar kapal
tetap tangguh saat di laut, kapal membawa keselamatan bagi para awak
kapal, dan kapal membawa rejeki bagi pemiliknya. Bahan baku kayu, ada
yang berasal dari Donggala sendiri, namun ada juga yang harus didatangkan
dari daerah lain (biasanya di datangkan dari kalimantan). Kayu ulin menjadi
bahan utama yang banyak digunakan dalam pembuatan kapal di Donggala.
Kapal-kapal yang dibuat di Donggala kebanyakan sudah dimotorisasi, kalau di
masa yang lalu hanya menggunakan layar. Mesin kapal yang dibuat biasanya
bermesin ganda dengan kekuatan mesin sebesar 25 PK. Setelah selesai, maka