Page 191 - Toponim sulawesi.indd
P. 191
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 177
baru dalam perkembangan Islam di Donggala. Salah satu contoh yang
dapat diamati yakni lahir dan berkembangnya Muhammadiyah di Kota
ini. Menurut Apipah bahwa Muhammadiyah adalah salah satu organisasi
Islam terbesar dan tersebar di wilayah Indonesia yang mana menembus
ke seluruh pelosok wilayah Nusantara dan penyebarannya tersebut telah
sampai pula di Kabupaten Donggala, khusunya di Kecamatan Banawa.
Bahkan juga menembus dunia Islam untuk mendirikan cabang-cabangnya.
15
Pendudukan Jepang di Pulau Sulawesi dimulai dari wilayah bagian
Utara yakni dari Filipina Selatan lalu menuju dan merangsek ke bagian
Selatannya seperti di Kalimantan Timur, Nunukan lalu memasuki Samarinda
dan Sulawesi Utara termasuk ke Sulawesi Tengah. Perjalanan atau invasi
Jepang ke wilayah Donggala melalui bagian Utara yakni dari Filipina Selatan
yang dilakukan oleh tentara pendudukan Angkatan Laut Jepang (Kaigun).
Secara umum, dua kekuatan Jepang dalam Perang Dunia (PD) ke-2 waktu
itu di Filipina Selatan yang memasuki Sulawesi Utara yakni menguasai Kota
Manado dan tentara pendudukan Jepang yang menuju ke Kalimantan Timur.
Dua kekuatan inilah yang menghantui daerah Donggala. Pada sisi bagian
Barat dekat dengan Kalimantan Timur sedangkan Donggala bagian Pantai
Timur Sulawesi Tengah dihantui oleh pendudukan Jepang yang datangnya
dari Manado dan Gorontalo.
Pada bulan April 1942 pasukan Angkatan Laut Jepang tiba di Depan
Kota Donggala dengan kapal penjelajah bersama beberapa kapal pemburu
torpedo. Hal itu dilakukan karena Donggala menjadi kota penting dan
strategis pada masa kekuasaan Hindia Belanda di Sulawesi Tengah.
Jepang mengetahui persis bahwa ada pasukan Belanda yang berada di
Kota Donggala dan Kota Palu yang dipimpin oleh Letnan Drs. H.J. Harberts
yang bertahan di Kota Palu. Angkatan Laut dari Kapal maupun dari udara
melakukan Pemboman kepada pesisir Kota Donggala sekaligus berfungsi
sebagai mengurangi semangat pasukan Belanda yang ada di Kota Palu.
15 Ibid, hlm. 32.